Hasil Quick Count, Donald Trump Unggul di Tanah Leluhur Joe Biden di Pennsylvania
Biden memperoleh 209, sedangkan Trump masih berada pada posisi 118, sementara ambang batas kemenangan versi quick count berada pada angka 270.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PENNSYLVANIA - Hasil penghitungan suara sementara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) di negara bagian Pennsylvania, menunjukkan petahana Donald Trump unggul dari pesaingnya, mantan Wakil Presiden AS Joe Biden.
Saat ini hasil hitung cepat di negara bagian ini telah mencapai angka 45 persen.
Dalam quick count yang diadakan The New York Times, Rabu (4/11/2020) waktu Jakarta itu, saat ini Trump memperoleh 55,7 persen, sedangkan Biden mengantongi 42,9 persen suara.
Baca juga: Joe Biden Sempat Pimpin Suara di Ohio, Kini Donald Trump Berbalik Unggul
Baca juga: Raih 118 Suara Elektoral, Joe Biden Masih Unggul dari Donald Trump
Padahal Pennsylvania merupakan kampung halaman Joe Biden.
Sedangkan pesaing lainnya yakni Jo Jorgensen dari Partai Liberal mendapatkan 0,2 persen suara.
Di negara bagian lainnya, perolehan suara baik Trump dan Biden saling mengejar.
Namun secara keseluruhan hasil quick count The New York Times, Biden jauh mengungguli Trump.
Biden memperoleh 209, sedangkan Trump masih berada pada posisi 118, sementara ambang batas kemenangan versi quick count berada pada angka 270.
Baca juga: Joe Biden Sempat Pimpin Suara di Ohio, Kini Donald Trump Berbalik Unggul
Namun data ini masih sementara, karena saat ini hasil hitung cepat pada seluruh negara bagian AS belum mencapai 100 persen.
Perlu diketahui, Pennsylvania melambangkan perpecahan, loyalitas, dan arus politik yang bergeser pada pemilihan presiden 2020.
Negara bagian yang sebagian besar pemilihnya berkulit putih ini, 4 tahun lalu nyaris menjadi wilayah pertama yang memberi dukungan suara terhadap kemenangan Partai Republik yang diwaliki Donald Trump dalam kontes presiden sejak 1988 silam.
Di negara bagian ini, terdapat keseimbangan antara loyalitas Republik yang kuat di pusat pedesaan dan Partai Demokrat yang bangkit kembali di daerah perkotaan dan pinggiran kota.