Nursita Mouly Surya Satu-satunya Sutradara Muda Indonesia Berhasil Masuk TIFF
Mouly mengakui setelah 6 tahunan berada di Australia sejak usia 19 tahun, kembali ke Indonesia cukup kaget juga.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nursita Mouly Surya (40) sutradara muda Indonesia yang pernah dapat 3 Piala Citra tahun 2008, menjadi satu-satunya tokoh film Indonesia yang berhasil masuk dalam kancah festival Film Tokyo (TIFF) 2020.
"Senang kembali bersama TIFF meskipun dalam keadaan Corona dewasa ini lewat televisi. Juga terima kasih kepada para penonton film saya. Senang fil saya bisa disaksikan masyarakat di TIFF maupun Tokyo Filmex," papar Mouly dalam diskusi Asia Lounge, Seri Percakapan TIFF yang diselenggarakan The Japan Foundation Asia Center dan TIFF.
Mouly mengakui setelah 6 tahunan berada di Australia sejak usia 19 tahun, kembali ke Indonesia cukup kaget juga.
"Setelah pulang dari Australia kembali ke Indonesia merasa cukup berat juga menyesuaikan diri kembali keadaan di negara saya," paparnya.
Saat kembali ke Indonesia diakuinya seperti ada konflik di dalam dirinya bahkan merasa apakah dirinya tidak nasionalis dan sebagainya.
Mouly juga mengakui di Indonesia banyak sutradara wanita.
"Dari 200 produksi film di Indonesia sebelum pandemi Corona, separuhnya mungkin dibuat oleh sutradara wanita. Tapi saya sendiri saat menjadi sutradara wanita berpikir hanya ingin jadi sutradara saja. kemudian ada wartawan yang menyebut sebagai sutradara wanita barulah sadar adanya perbedaan tersebut."
Meskipun sudah banyak sutradara wanita, Mouly ingin sekali lebih banyak lagi sutradara wanita di Indonesia.
Film karyanya "Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak" meraih penghargaan dalam Tokyo Filmex International Film Festival yang diselenggarakan pada 18 hingga 26 November 2017,
Nursita Mouly Surya (lahir 10 September 1980; umur 40 tahun) adalah seorang sutradara dan penulis skenario film Indonesia.
Pada tanggal 12 Desember 2008, Mouly meraih tiga penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2008 untuk kategori film, sutradara dan penulis skenario terbaik melalui film fiksi.
Pencapaian 3 Piala Citra untuk film, sutradara dan penulis terbaik ini merupakan hasil pertama dan langsung terbaik untuk Mouly Surya.
Karya-karyanya antara lain Marlina si pembunuh dalam empat babak (2017), Yang tidak dibicarakan ketika membicarakan cinta (2013), 2009 Kambing Jantan (writer), dan Fiksi (2008)
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" yang sangat menarik, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com