UPDATE Pilpres AS: Biden Tempel Ketat Trump di 'Palagan' Georgia
Di sana, pertarungan berlangsung sengit di mana politisi gaek berusia 77 tahun itu hanya unggul 79.000 suara dari Donald Trump.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, GEORGIA - Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mulai menempel ketat petahana Donald Trump di Georgia yang merupakan " medan tempur" utama.
Berdasakan hasil penghitungan sementara, Biden kini hanya tertinggal 31.000 suara. Berbeda ketika dia tertinggal 372.000 suara 24 jam sebelumnya.
Baca juga: Perolehan Popular Votes Biden di Pilpres AS 2020 Lampaui Trump di 2016 dan Obama di 2008 serta 2012
Tetapi, keberuntungan mantan wakil presiden era Barack Obama itu nyaris pupus di Arizona, salah satu negara bagian kunci di Sun Belt.
Di sana, pertarungan berlangsung sengit di mana politisi gaek berusia 77 tahun itu hanya unggul 79.000 suara dari Donald Trump.
Kini, keberuntungan Joe Biden dan Trump diuji di negara bagian tersisa. Mereka butuh 270 suara elektorat untuk melenggang ke Gedung Putih.
Sejauh ini berdasarkan data Associated Press yang ditampilkan di tracking Google, Biden mengumpulkan 264. Dia butuh enam lagi untuk menang.
Selain itu sebagaimana diberitakan Sky News Kamis (5/11/2020), Biden juga unggul dalam hal popular votes, di mana dia meraup 72,1 juta suara.
Sementara Trump merengkuh 214 electorat votes. Meski begitu untuk popular, dia mendapat 68,6 juta. Naik tiga juta dibandingkan 2016.
Meski pihak komisi Pilpres AS meminta agar semua pihak tenang, kubu petahana sudah mengumumkan bakal mengambil jalur hukum.
Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS: Biden Unggul Tipis Atas Trump di Nevada
Bahkan, secara mengejutkan saat berpidato di Gedung Putih, presiden berusia 74 tahun itu mengumumkan dia menang meski penghitungan belum selesai.
Para "pengamat pemilu" merespons dengan marah di mana mereka bernyanyi dan menuntut agar diizinkan masuk ke ruang penghitungan.
Sementara massa yang tidak suka dengan Trump dilaporkan melakukan protes di lokasi seperti New York dan Negara Bagian Pennsylvania.
Pengacara petahana, Rudy Giuliani, melontarkan spekulasi liar tanpa bukti di mana dia menuding Biden melakukan kecurangan hingga 5.000 kali.
Biden sendiri di kediamannya di Delaware, meski tidak menyiratkannya secara gamblang, dia menuturkan sudah memimpin jauh dari pesaingnya tersebut.