Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilpres AS: Partai Republik Diprediksi Kuasai Senat, Joe Biden Akan Kesulitan Jalankan Pemerintahan

Calon presiden Demokrat Joe Biden diyakini akan menang. Saat ini Biden hanya butuh enam electoral college

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in Pilpres AS: Partai Republik Diprediksi Kuasai Senat, Joe Biden Akan Kesulitan Jalankan Pemerintahan
JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden Demokrat Joe Biden diyakini akan menang. Saat ini Biden hanya butuh enam electoral college untuk memimpin roda pemerintahan negeri paman sam.

Biden diperkirakan menang. Tapi ia akan kesulitan saat memimpin.

Sebab Partai Republik diproyeksikan kembali memegang mayoritas Senat. Jumlah kursi mayoritas yang didapat Demokrat di DPR AS pun diproyeksikan tidak akan terlalu jauh selisihnya dari Republik.

Baca juga: Hasil Pilpres Amerika: Joe Biden Minta Pendukungnya untuk Sabar meski Yakin Menang

Baca juga: Pengamat OSCE: Tuduhan Trump Merusak Kepercayaan pada Demokrasi

"Demokrat akan berjalan tertatih-tatih dan berdarah-darah," kata Meghan McCain, seorang kolumnis Republik yang kritis terhadap Trump dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/11).

Dalam penghitungan suara sementara, Biden unggul dibanding Trump. Biden telah mengantongi 264 suara electoral college dan 72.125.883 suara popular, sementara Trump hanya 214 electoral college dengan 68.780.928 suara popular.Keduanya sama-sama masih menunggu hasil penghitungan demi mendapat sedikitnya 270 electoral college yang diperlukan untuk menang dalam pilpres AS.

Jika Trump kalah, ia akan menjadi presiden petahana pertama di AS yang gagal memenangkan pemilihan ulang sejak 1992. Biden telah membalikkan keadaan di dua negara bagian yang dikuasai Trump empat tahun lalu, yakni Arizona dan Wisconsin. Ia juga menguasai Michigan.

Trump Ajukan Gugatan Sebagian Surat Suara via Pos di Beberapa Negara Bagian

BERITA REKOMENDASI

Tim kampanye Presiden petahana Amerika Serikat Donald Trump telah mengajukan gugatan atas sebagian surat suara yang dikirim via pos di Negara Bagian Georgia.

Langkah ini menjadi langkah hukum ketiganya yang diluncurkan di sejumlah swing state, negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam pemilihan AS dengan mayoritas suara masih belum diketahui dan bisa berayun (swing) tak terduga ke salah satu kubu.

Kubu Trump juga mengajukan tuntutan hukum di Michigan dan Pennsylvania untuk menghentikan penghitungan suara dan meminta penghitungan ulang di Wisconsin.

"Untuk memastikan pemilihan yang bebas dan adil dengan hanya surat suara sah yang dihitung," kata Wakil Manajer Kampanye Justin Clark dalam sebuah pernyataan dikutip dari Xinhua News.

Pihak Trump menduga seorang pengamat dari Partai Republik menyaksikan 53 surat suara via pos yang terlambat datang "secara ilegal" ditambahkan ke tumpukan surat suara via pos yang tiba tepat waktu di Chatham County, Georgia.Mengutip undang-undang negara bagian yang menyatakan

"Surat suara via pos harus diterima sebelum pukul 19.00 pada Hari Pemilihan."

Tim kampanye Trump juga berusaha mengintervensi kasus Pennsylvania di Mahkamah Agung yang membahas apakah surat suara yang diterima hingga tiga hari setelah pemilihan dapat dihitung, papar Clark.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas