Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Kosei Maeda, Pembuat Manga Terkenal Jepang yang Selalu Mempromosikan Kampung Halamannya

Dari 1979 hingga 16 tahun, dia terlibat dalam sekitar 90 karya dalam seri mangga Nihon Mukashi Banashi tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengenal Kosei Maeda, Pembuat Manga Terkenal Jepang yang Selalu Mempromosikan Kampung Halamannya
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kosei Maeda (70), salah satu mangaka terkenal Jepang di studionya di tempat kelahirannya Fujiyoshida, Perfektur Yamanashi Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak tahun 1979 selama 16 tahun, film serial animasi "Manga Nihon Mukashi Banashi" disiarkan di TV Mainichi atau TBS di Jepang selama 30 menit seminggu sekali sebanyak 90 series.

"Saya salah satu orang yang membuat animasi tersebut," kata Kosei Maeda (70), salah satu mangaka (pembuat manga, komik khas Jepang) terkenal Jepang di studionya di Saiko Iyashino-Sato Nenba (Desa Penyembuhan) Fujikawaguchihiko Minamitsurugun Perfektur Yamanashi, khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (7/11/2020).

Kosei Maeda adalah pelukis dari Kota Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, yang terlibat dalam penggambaran dan penyutradaraan serial anime TV " Manga Nihon Mukashi Banashi" atau Cerita Kuno Manga Jepang.

Dia telah memproduksi buku bergambar baru "Promise".

Ceritanya merupakan kolaborasi antara cerita lama "Momotaro" dan Gunung Fuji, dan populer di kalangan wisatawan di fasilitas wisata Kota Nenba Yamanashi.

Kosei Maeda (70), salah satu mangaka terkenal Jepang di studionya di tempat kelahirannya Fujiyoshida, Perfektur Yamanashi Jepang.
Kosei Maeda (70), salah satu mangaka terkenal Jepang di studionya di tempat kelahirannya Fujiyoshida, Perfektur Yamanashi Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Sensei Maeda bergabung dengan Musi (serangga) Production, rumah produksi animasi pada tahun 1969.

BERITA TERKAIT

Dari 1979 hingga 16 tahun, dia terlibat dalam sekitar 90 karya dalam seri mangga Nihon Mukashi Banashi tersebut.

Meskipun banyak karya yang telah diproduksinya, namun tidak sedikit yang mempromosikan kampung halamannya juga Fujiyoshida yang selalu dicintainya terproyeksi dalam berbagai karya manganya.

"Saya tetap di sini selalu sampai kapan pun karena kampung halaman saya dan pameran ini terus menerus dipajang. Silakan bagi siapa saja yang mau melihatnya datang ke sini," tambahnya.

Baca juga: Kaisar Jepang Kirim Utusan ke Kuil Ise Jingu Hadiri Upacara Pelantikan Putra Mahkota

Satu lokasi pariwisata dengan tiket masuk 350 yen per orang dinamakan Saiko Iyashino-Sato Nenba terdiri dari 20 rumah kuno tradisional Jepang dan karya-karya sensei Maeda dipajang di dua lantai dari salah satu bangunan bernama Miharashiya.

Di tahun 1985, sensei Maeda juga menjadi sutradara film animasi "Gongitsune" (si srigala kecil Gon) untuk peringatan usai penyiaran serial TV Nihon Mukashi Banashi tersebut.

Tahun 1991 menjadi sutradara film Gakken Osaka "White Horse (batoukin)".

Pada tahun 1992 setelah pameran tunggal pertamanya "Yojujaku", ia mulai menggambar lukisan sumi.

Di kota Fuji Kawaguchiko (bekas Kota Kawaguchiko) "Kado-chan" 460 tikar tatami Gambar Kawado diproduksi bersama siswa sekolah menengah pertama setempat.

Ryou-san, karakter polisi dalam cerita Jepang.
Ryou-san, karakter polisi dalam cerita Jepang. (TRIBUNNEWS.COM/ RICHARD SUSILO)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas