Modus Baru Kasus Pencurian di Jepang, Pelaku Taruh Serangga di Depan Pintu Rumah Korbannya
Kalau binatang atau serangga itu tidak ada di depan pintu rumah utama, berarti yang punya rumah sudah pulang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ada-ada saja ulah pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Di Jepang kini sedang tren aksi pencurian dengan menggunakan serangga.
Modusnya pelaku pembobol rumah menggunakan serangga atau binatang kecil yang ditaruh di depan pintu rumah utama incarannya.
"Hati-hati ada upaya untuk merampok seseorang di Jepang dengan cara menaruh serangga atau binatang kecil di depan pintu utama rumah," papar sumber Tribunnews.com dari kepolisian, Selasa (10/11/2020).
Serangga itu misalnya kumbang kelapa atau Kuwabata atau beetle yang jarang bergerak, ditaruh tepat di depan pintu masuk utama rumah.
Atau juga katak kecil ditaruh di depan pintu utama rumah.
Baca juga: Keidanren Minta Eksekutif Wanita Perusahaan Jepang Sedikitnya 30 Persen
"Kalau diletakkan di sana pasti orang yang mau masuk biasanya mengetahui hal tersebut dan akan segera menyingkirkan serangga atau binatang kecil tersebut," tambahnya.
Kalau binatang atau serangga itu tidak ada di depan pintu rumah utama, berarti yang punya rumah sudah pulang.
"Dari hal tersebut kita akan tahu jam berapa yang punya rumah (sudah) ada di dalam rumah," kata dia.
Apabila sudah ada kepastian keberadaan yang punya rumah di dalam atau di luar rumah, barulah pencuri atau perampok melaksanakan aksinya merampok rumah tersebut.
"Jadi kelakuan tersebut akan dilakukan beberapa kali supaya tahu dengan pasti jam masuk ke luar rumah si pemilik rumah," uajrnya.
Baca juga: Masjid Pertama Dibuka di Kota Nakatsu Perfektur Oita Jepang
Biasanya orang Jepang akan melakukan kegiatan sehari-harinya secara sama, rutin, jarang yang berubah drastis setiap harinya.
"Tentu saja sebelumnya sang perampok akan mencari dulu alamat rumah orang kaya yang ada di Jepang. Setelah tahu pasti alamat rumah orang kaya tersebut, barulah dilakukan kegiatan tersebut untuk mengetahui dengan pasti kapan atau jam berapa saja rumah itu kosong," ujarnya.
Darimana pelaku tahu rumah orang kaya di Jepang?
Bukan hanya lewat internet tetapi di dunia hitam Jepang terjual data lengkap dari berbagai warga yang punya uang.
"Misalnya data hasil hacking internet dari pemilik kartu gold, black-card, pemilik kartu orang kaya, kartu kredit atau bank yang beredar di pasar gelap," kata dia.
Dari data tersebut satu per satu mulai disurvei kalangan kejahatan Jepang, memastikan ada kekayaan di dalam rumah tersebut, misalnya ada emas, berlian, permata, uang tunai banyak dan sebagainya.
Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.