Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yayasan Amal Kanker Joe Biden Disebut Raup Jutaan Dolar Tapi Nol Kontribusi untuk Penelitian Medis

Sebuah yayasan amal kanker yang didirikan Joe Biden, Biden Cancer Initiative tercatat tidak mengalokasikan satu dolar AS pun untuk penelitian medis.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Yayasan Amal Kanker Joe Biden Disebut Raup Jutaan Dolar Tapi Nol Kontribusi untuk Penelitian Medis
Getty Images / AFP TASOS KATOPODIS / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP
Presiden terpilih Joe Biden berpidato di depan umum dari Chase Center 7 November 2020 di Wilmington 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebuah yayasan amal kanker yang didirikan Joe Biden, Biden Cancer Initiative tercatat tidak mengalokasikan satu dolar AS pun untuk penelitian medis di negara itu.

Sebagian besar dana yayasan tersebut disebut hanya digunakan untuk menggaji secara cuma-cuma.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (15/11/2020), pengajuan pajak federal AS mengungkapkan bahwa Biden Cancer Initiative yang didirikan pada 2017 lalu oleh mantan Wakil Presiden AS dan istrinya, Jill itu, tidak mendistribusikan hibah selama dua tahun pertama operasinya.

Yayasan tersebut menyatakan bahwa misi yang mereka emban adalah untuk mengembangkan dan mendorong penerapan solusi demi mempercepat kemajuan dalam pencegahan, pendeteksian, diagnosis, penelitian, serta perawatan kanker.

Biden Cancer Initiative didirikan setelah putra tertua Biden, Beau meninggal karena kanker otak pada 2015.

Baca juga: Trump Tepati Janji Kampanyenya Saat Memimpin AS, Bagaimana dengan Biden?

Menurut The New York Post, yayasan amal Biden ini mengumpulkan 4.809.619 dolar AS dalam kontribusinya pada tahun fiskal 2017 dan 2018.

Berita Rekomendasi

Lalu menghabiskan 3.070.301 dolar AS untuk pembayaran gaji selama dua tahun itu.

Perlu diketahui, mantan petinggi Pfizer Gregory Simon, yang ditunjuk untuk menjabat sebagai Presiden organisasi ini, membawa pulang 429.850 dolar AS pada tahun fiskal 2018, nyaris dua kali lipat dari gaji yang ia peroleh di tahun sebelumnya.

Sama seperti Biden, Simon berada di lingkaran Presiden ke-44 AS Barack Obama, karena ia merupakan anggota pemerintahan Obama sekaligus ujung tombak satuan tugas (Satgas) kanker Gedung Putih.

Baca juga: Proyeksi Kemenangan Joe Biden Percepat Anjloknya Dolar AS

Biaya perjalanan untuk yayasan ini juga membengkak antara periode 2017 dan 2018, padahal tidak pernah memberikan kontribusi finansial untuk penelitian kanker.

Biden Cancer Initiative sebelumnya mengklaim bahwa fokus utama mereka adalah membuat pengobatan kanker lebih terjangkau dan dapat diakses, bukan menargetkan pengumpulan dana untuk menemukan obatnya.

Setelah aktif selama dua tahun, yayasan amal itu pun 'menghentikan' operasinya.

Ini dilakukan saat Biden dan istrinya mengundurkan diri untuk fokus dalam pencalonan Biden sebagai Presiden di Pemilu AS 2020.

Biden Cancer Initiative menghentikan aktivitasnya pada Juli 2019, setelah Biden resmi 'undur diri'.

Meskipun secara teknis masih aktif, yayasan ini telah mengalami hibernasi yang dalam pasca kepergian Biden.

Simon mengakui dalam wawancaranya pada 2019 lalu bahwa tanpa partisipasi Biden, yayasan ini menjadi semakin sulit memperoleh daya tarik yang dibutuhkan, demi menyelesaikan misi mereka.

Kisah yang dituangkan The New York Post ini pun menarik perhatian pesaing Biden, yakni petahana Donald Trump, yang me-retweet postingan di Twitter itu tanpa memberikan komentar apapun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas