Angkutan Umum dari Bandara Internasional Jepang Dilarang, Naik Taksi Sewa Bertarif Rp 20,5 Juta
Pemerintah Jepang melarang penumpang pesawat internasional yang tiba di Jepang menggunakan angkutan umum seperti kereta api, bus dan taksi biasa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang melarang penumpang pesawat internasional yang tiba di Jepang menggunakan angkutan umum seperti kereta api, bus dan taksi biasa.
Namun harus menggunakan taksi khusus dengan tarif sekitar 150.000 yen atau setara Rp 20,5 juta dari Bandara Narita ke luar daerah Tokyo, misalnya ke Tohoku (utara Tokyo).
"Kita punya tarif 50.000 yen untuk antar dari Bandara Narita ke dalam Tokyo-to, hanya Tokyo saja. Kalau sudah ke luar Tokyo, misalnya ke Tohoku, kita kenakan 150.000 yen," kata Jiro Kunitake, seorang sopir taksi sewaan kepada Tribunnews.com, Jumat (20/11/2020).
Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah meminta masyarakat yang masuk dan pulang dari luar negeri tidak boleh menggunakan angkutan umum.
Namun dari pengamatan Tribunnews.com tetap saja ada penumpang yang menggunakan kereta api umum selepas dan ke luar dari Bandara Narita.
Pemerintah Jepang mewajibkan orang yang kembali atau memasuki negara untuk pindah dari bandara ke rumah atau tujuan mereka dengan mengatur kendaraan sendiri tanpa menggunakan transportasi umum.
Namun, Stasiun Karantina Bandara Narita menyelidiki perilaku penumpang internasional yang pindah dari bandara bulan ini setelah mendapat informasi tentang penumpang internasional bahwa "orang yang masuk ke negara itu menggunakan transportasi umum".
"Hasil tes kami negatif dan kami tahu tidak boleh pakai kendaraan umum, tetapi rumah saya jauh di Tohoku mahal sekali kalau naik taksi sewaan pribadi," papar Uchiyama, seorang warga Tohoku yang baru tiba dari Eropa kepada Tribunnews.com.
Baca juga: PM Suga Minta Warga Tetap Pakai Masker, Ahli Infeksi Prihatin Kondisi Covid-19 di Jepang Cukup Parah
Akibat mulai banyak yang bandel, stasiun Karantina Bandara Narita telah mengumumkan dengan mengunakan bahasa Jepang maupun bahasa Inggris dengan speaker, agar masyarakat yang baru datang dari luar negeri tidak menggunakan transportasi umum di gedung terminal.
"Hal itu juga seiring dan sebagai antisipasi semakin tingginya jumlah terinfeksi Corona di Jepang saat ini," ungkap seorang petugas karantina kepada Tribunnews.com, Jumat (20/11/2020).
Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com