Janet Yellen Terpilih sebagai Menteri Keuangan AS Periode Joe Biden-Kamala Harris, Ini Profilnya
Janet Yellen ditunjuk sebagai Menteri Keuangan AS di bawah kepempinan Presiden AS ke-46 terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menunjuk Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan.
Kabar ini disampaikan pertama kali oleh Wall Street Journal pada Senin (23/11/2020).
Setelah ditetapkan sebagai Menteri Keuangan AS, banyak pekerjaan yang menantikan Janet Yellen.
Janet Yellen akan dihadapkan pada tugas untuk menstabilkan ekonomi Amerika Serikat yang tengah diguncang pandemi virus corona.
Sosok Janet Yellen dipandang sebagai pilihan netral, dia dikenal cukup konservatif untuk Partai Republik dan cukup liberal bagi Demokrat.
Mengutip Forbes, pekan lalu, Joe Biden menegaskan, pilihannya adalah "seseorang yang akan diteria semua elemen Partai Demokrat, dari koalisi progresif hingga moderat".
Baca juga: Donald Trump Akhirnya Relakan Transisi Presiden Baru, Mengaku Kalah dari Joe Biden?
Baca juga: POPULER: Pria Tua Selamatkan Anak Anjing dari Aligator | Vladimir Putin Belum Siap Akui Joe Biden
Profil Singkat Janet Yellen
Janet Yellen adalah pendukung regulasi keuangan, termasuk undang-undang Dodd-Frank yang diperkenalkan pada tahun 2010.
Undang-undang tersebut mengatur reformasi sistem perbankan setelah krisis keuangan AS.
Wall Street menyebut, sosok Janet Yellen tidak dipandang sebagai ancaman utama bagi bisnis besar.
Dia juga mendorong langkah-langkah stimulus tambahan selama krisis virus corona.
"Kami membutuhkan dukungan untuk ekonomi dari kebijakan moneter dan fiskal selain langkah-langkah kesehatan masyarakat yang lebih efektif untuk mengendalikan virus," katanya kepada Bloomberg TV bulan lalu.
Janet Yellen adalah wanita pertama yang memimpin bank sentral AS dan wanita pertama yang memimpin Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih.
Yellen juga menjabat sebagai Kepala Federal Reserve Bank San Francisco serta Wakil Ketua Federal Reserve.
Dia ditunjuk oleh Presiden Obama untuk memimpin Federal Reserve pada 2014.
Lalu dia digantikan oleh Jerome Powell pada 2018, setelah Presiden Trump menolak untuk mengangkatnya kembali ketika masa jabatannya berakhir.
The Washington Post melaporkan tahun itu bahwa penasihat Trump telah mendorongnya untuk memilih pengangkatannya sendiri untuk pekerjaan itu.
Trump telah menyatakan keprihatinan kepada para stafnya bahwa Yellen tidak 'cukup tinggi' untuk menjalankan bank sentral AS.
Yellen melanjutkan perannya sebagai rekan di Brookings Institution setelah masa jabatannya di The Fed.
Dikutip Tribunnews dari britannica.com, wanita bernama lengkap Janet Louise Yellen lahir pada 13 Agustus 1946 di Brooklyn, New York, AS.
Janet Yellen menikah dengan George A. Akerlof.
Sang suami adalah pemenang Nobel Ekonomi pada tahun 2001.
Yellen pernah menjabat sebagai ketua Federal Reserve System (The Fed), yang merupakan central bank dari AS.
Ia lulus pendidikan secara cum laude di bidang ekonomi dari Brown University (1967) dan menerima gelar Ph.D.
Selain itu, Janet Yellen juga berkuliah untuk bidang ekonomi di Universitas Yale (1971).
Ia kemudian menjabat sebagai asisten profesor ekonomi di Universitas Harvard hingga 1976.
Baca juga: Vladimir Putin Ungkap Belum Siap Akui Joe Biden sebagai Presiden AS
Baca juga: Twitter Akan Serahkan Akun @POTUS kepada Joe Biden di Hari Pelantikan, Bahkan Jika Trump Tak Setuju
Pada 1977–1978, Yellen bekerja sebagai ekonom untuk Dewan Gubernur Federal Reserve.
Kemudian di tahun 1978–1980, ia menjabat sebagai dosen di London School of Economics and Political Sains.
Yellen pun bergabung dengan fakultas Haas School of Business di University of California, Berkeley pada 1980.
Di sana merupakan tempat dia melakukan penelitian dan mengajar makroekonomi.
Ia diangkat sebagai Profesor Bisnis dan Perdagangan Internasional Bernard T. Rocca, Jr. pada tahun 1992.
Yellen juga menjadi Profesor Administrasi Bisnis dan Profesor Ekonomi Eugene E. dan Catherine M. Trefethen pada tahun 1999.
Ia kemudian menjadi profesor emeritus di Sekolah Bisnis Haas.
Pada tahun 1994, Yellen mengambil cuti dari Berkeley untuk menjadi anggota Dewan Gubernur Federal Reserve System, sebuah jabatan yang dia pegang sampai tahun 1997.
Ia meninggalkan The Fed untuk menjadi kepala Bill Clinton yakni sebagai Dewan Penasihat Ekonomi sampai 1999.
Secara bersamaan, ia memimpin Komite Kebijakan Ekonomi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden segera Umumkan Kabinetnya
Baca juga: Siap Kerjasama dengan Siapapun Presiden AS, Tapi Putin Belum Ucapkan Selamat ke Joe Biden
Kabinet Joe Biden
Biden telah menyiapkan sejumlah perekrutan terkenal untuk pemerintahan barunya.
Pada Senin (23/11/2020), Biden mengumumkan niatnya untuk menominasikan Avril Haines sebagai Direktur perempuan pertama dari Intelijen Nasional dan Alejandro Mayorkas sebagai kepala Latino pertama dari Departemen Keamanan Dalam Negeri.
Biden juga akan mencalonkan Linda Thomas-Greenfield sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Selain itu, nama Antony Blinken juga disebut sebagai kandidat Menteri Luar Negeri, dan menunjuk Jake Sullivan sebagai penasihat keamanan nasionalnya
(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)