Donald Trump Akui Siap Tinggalkan Gedung Putih, tapi Tetap Tak Mau Terima Kekalahan
Presiden Donald Trump mengaku siap untuk meninggalkan Gedung Putih jika Joe Biden secara resmi menjadi presiden AS berikutnya oleh electoral college.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump mengaku siap untuk meninggalkan Gedung Putih jika Joe Biden secara resmi menjadi presiden AS berikutnya oleh electoral college.
Namun, Trump tetap tak mau menerima kekalahan.
Hal itu disampaikannya pada Kamis (26/11/2020) lalu.
Dilansir BBC, kala itu, Donald Trump ditanya apakah dia bersedia untuk meninggalkan Gedung Putih jika dirinya kalah dalam pemilihan electoral college.
Trump pun menjawab, "Tentu saja saya akan [meninggalkan Gedung Putih], tentu saya akan [melakukannya] dan Anda tahu itu."
Meskipun begitu, Trump melanjutkan, memilih Joe Biden sebagai Presiden AS selanjutnya adalah sebuah kesalahan.
Baca juga: Barack Obama Kritik Donald Trump Soal Penanganan Pandemi Covid-19 di AS: Tidak Terorganisir
Baca juga: Donald Trump Lagi-lagi Klaim Menang Pemilu saat Rapat dengan Anggota Partai Republik di Pennsylvania
Baca juga: Trump Maafkan Mantan Penasihat Keamanan Michael Flynn yang Berbohong Kepada FBI soal Rusia
Trump juga mengatakan, dia tidak akan pernah menerima kekalahan.
"Ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk mengakui, karena kami tahu ada penipuan besar-besaran," ujarnya, dengan tuduhan yang masih tak terbukti.
Walaupun mengaku siap meninggalkan Gedung Putih, Trump tidak mengatakan apakah dirinya akan menghadiri pelantikan Biden.
Awal pekan ini, Trump akhirnya menyetujui untuk mengizinkan transisi resmi ke tim Joe Biden.
Keputusan itu mengindikasikan Biden akan mendapatkan perlindungan keamanan dan memilih pejabat pemerintah utama.
Sebelumnya, Trump telah menolak untuk menerima kekalahan dalam Pilpres AS, 3 November 2020 lalu.
Jika menilik hasil Pilpres, Biden meimpin 306 suara electoral college.
Sementara itu, Trump memiliki 232 suara electoral college, berada di bawah sistem electoral college, yakni 270 suara untuk menang.
Biden juga memimpin dengan lebih dari enam juta suara populer.
Peresmian hasil pemungutan suara akan dilakukan pada 20 Januari 2021 mendatang, di mana Joe Biden akan dilantik sebagai presiden.
Pasangannya, Kamala Harris, akan resmi menjadi wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat.
Baca juga: Presiden Terpilih AS Sampaikan Pidato Thanksgiving, Joe Biden Soroti Pejuangan Lawan Covid-19
Baca juga: Biden Tunjuk Perempuan Keturunan Palestina-Amerika Pertama Sebagai Staf Gedung Putih
Baca juga: Analis Sebut Kabinet Pilihan Joe Biden Lebih Prioritaskan Pengalaman
Kabar Terbaru Joe Biden
Di tengah penolakan Trump atas kemenangan Biden, kandidat dari Demokrat itu dikabarkan merayakan Thanksgiving yang tenang pada Kamis (26/11/2020).
Joe Biden dan istrinya, Jill Biden, mengatakan kepada CNN, mereka merayakan Thanksgiving dengan cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
Kalkun yang dimasak lebih kecil, dan suasana memasak sedikit lebih tenang.
"Seperti jutaan orang Amerika, kami untuk sementara waktu melepaskan tradisi yang tidak dapat kami lakukan dengan aman," tuturnya.
"Ini bukan pengorbanan kecil. Saat-saat bersama orang yang kita cintai, waktu yang hilang tidak dapat dikembalikan."
"Namun, kita tahu itu sepadan untuk melindungi satu sama lain," imbuhnya.
Awal pekan ini, melalui akun Instagram-nya, Biden meminta warga Amerika untuk mengadakan perayaan Thanksgiving dalam lingkup yang lebih kecil.
Semua itu demi memerangi pandemi virus corona.
Presiden China Xi Jinping Akhirnya Beri Selamat pada Joe Biden
Presiden China, Xi Jinping, akhirnya memberi selamat kepada Joe Biden sebagai presiden terpilih AS.
Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat pada Rabu (25/11/2020).
Ucapan selamat diberikan setelah lebih dari dua minggu Joe Biden diproyeksikan sebagai pemenang pemilihan presiden AS.
"Mempromosikan perkembangan yang sehat dan stabil dari hubungan China-AS tidak hanya untuk kepentingan fundamental kedua pihak, tetapi juga memenuhi harapan bersama dari komunitas internasional," ucap Xi Jinping, yang dikutip dari kantor berita Xinhua, dilansir CNN.
"Saya berharap kedua belah pihak menjunjung tinggi semangat non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati, dan win-win cooperation, dan fokus pada kerjasama sembari mengelola dan mengendalikan perselisihan," tambahnya.
Baca juga: Profil Para Anggota Kabinet Joe Biden, Dipenuhi Nama-nama dari Pemerintahan Obama
Baca juga: Tolak Kebijakan Luar Negeri Trump, Joe Biden: AS Siap Jadi Pemimpin Dunia
Wakil Presiden China, Wang Qishan, juga mengirim pesan berupa ucapan selamat kepada wakil presiden terpilih AS, Kamala Harris, pada Rabu (25/11/2020).
Sebelumnya, 13 November 2020 lalu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China, tanpa menyebut nama Xi, mengucapkan selamat dari Beijing kepada Biden dan Kamala Harris, hampir seminggu setelah mereka menyampaikan pidato kemenangan.
Namun, juru bicara itu menyebut, hasil pemilihan AS akan dipastikan sesuai hukum dan prosedur AS.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)