Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donald Trump Sebut akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Memilih Joe Biden

Donald Trump mengakui untuk pertama kalinya ia akan meninggalkan Gedung Putih jika Electoral College atau lembaga pemilihan memilih Joe Biden.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Donald Trump Sebut akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Memilih Joe Biden
ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada 26 November 2020 - Donald Trump sebut akan tinggalkan Gedung Putih jika Electoral College memilih Joe Biden. 

Sementara itu, Joe Biden telah dideklarasikan sebagai pemenang Pennsylvania dengan 20 suara elektoralnya.

Penghitungan suara final Pennsylvania yaitu 3,46 juta untuk Biden dan 3,38 juta Trump.

File foto yang diambil pada tanggal 28 Juli 2020 calon presiden dari Partai Demokrat AS dan mantan Wakil Presiden Joe Biden tersenyum saat ia berbicara selama acara kampanye di William
File foto yang diambil pada tanggal 28 Juli 2020 calon presiden dari Partai Demokrat AS dan mantan Wakil Presiden Joe Biden tersenyum saat ia berbicara selama acara kampanye di William "Hicks" Anderson Community Center di Wilmington, Delaware. Donald Trump akhirnya menyerah dan mengakui kekalahannya namun masih yakin menang bila sejumlah gugatannya diterima. (ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)

Tim hukum Trump gagal untuk membalikkan hasil yang disertifikasi di negara-negara medan pertempuran utama (khususnya Pennsylvania) untuk mencoba mengamankan masa jabatan kedua bagi presiden.

Lebih dari 30 tuntutan hukum telah dibatalkan oleh hakim atau dibatalkan oleh kampanye karena berbagai alasan.

Karena pandemi virus corona yang sedang berlangsung, pemungutan suara melalui surat meningkat di banyak negara bagian — terutama di kalangan Demokrat.

Sementara Trump menolak praktik tersebut dengan menyebutnya sebagai metode pemungutan suara yang kurang sah.

Tim hukum Trump sekarang mulai melakukan upaya untuk mendorong anggota parlemen negara bagian Republik untuk mengadakan pertemuan untuk mempertanyakan apakah pemilih Demokrat harus diakui.

Berita Rekomendasi

Baca juga: Profil Para Anggota Kabinet Joe Biden, Dipenuhi Nama-nama dari Pemerintahan Obama

Baca juga: Kabinetnya Didominasi Mantan Orang Obama, Joe Biden: Ini Bukan Masa Jabatan Obama yang Ketiga

Menurut kampanye Trump, pertemuan serupa akan diadakan di Arizona dan Michigan minggu depan, meskipun detailnya masih belum diselesaikan.

Pertemuan hari Rabu itu merupakan pertemuan resmi Komite Kebijakan Mayoritas Senat Legislatif Pennsylvania.

Tapi pertemuan itu tidak berlangsung kondusif karena dipenuhi kampanye Trump dan sering diinterupsi dengan sorak-sorai dari kerumunan.

Pengacara Trump Rudy Giuiliani juga memfasilitasi sebagian besar diskusi.

Giuiliani menyatakan ada kesalahan yang disengaja dalam penanganan pemilihan Pennsylvania.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas