Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Dokter Ditangkap karena Ambil Organ Pasien Meninggal Secara Ilegal, Lantas Dijual di Pasar Gelap

Setidaknya enam orang telah ditangkap dan dipenjara, lantaran mengambil organ dalam pasien yang sudah meninggal.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 4 Dokter Ditangkap karena Ambil Organ Pasien Meninggal Secara Ilegal, Lantas Dijual di Pasar Gelap
www.drugwatch.com
Ilustrasi operasi bedah medis. 

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya enam orang telah ditangkap dan dipenjara, lantaran mengambil organ dalam pasien yang sudah meninggal.

Dari enam orang yang ditangkap setidaknya empat orang di antaranya berprofesi sebagai dokter.

Kejadian tersebut terjadi di sebuah rumah sakit di provinsi Anhui, China.

Para pelaku dalam aksinya akan mencari korban kecelakaan dan menipu keluarganya agar menyumbangkan organ pasien tersebut.

Lantas setelah itu, organ dalam akan dijual di pasar gelap, sehingga mereka dapat menghasilkan banyak uang.

Dikutip dari New York Post, empat dokter ditangkap bekerja dalam pengadaan organ di rumah sakit.

Mereka telah mengambil hati dan ginjal dari 11 pasien yang baru saja meninggal antara tahun 2017 dan 2018.

Berita Rekomendasi

Mantan kepala perawatan intensif di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Huaiyuan, Yang Suxun, kemudian akan membujuk keluarga pasien untuk menandatangani formulir persetujuan donasi palsu.

Dan organ akan diambil secara ilegal di tengah malam dengan van yang menyamar sebagai ambulans.

Baca juga: 8 Pasien OTG di Tegal Masuk Rusunawa Jalani Isolasi Mandiri

Baca juga: Modus Berjalan Keliling Rumah Sakit, Pria 37 Tahun Rampas Ponsel Milik Penunggu Pasien

Organ-organ tersebut kemudian dijual kepada anggota lain dari jaringan perdagangan gelap, termasuk individu dan rumah sakit yang berjuang melawan kekurangan donor organ.

Sementara itu dikutip dari BBC, praktik ilegal tersebut akhirnya ketahuan ketika putra salah satu korban yang mencium kecurigaan.

Beberapa bulan setelah kematian ibunya pada tahun 2018, Shi Xianglin memeriksa kembali dokumen yang diterima keluarganya ketika mereka menyetujui donor organnya, dan menemukan beberapa ketidaksesuaian, termasuk bagian kosong dalam formulir.

Dia kemudian menemukan bahwa tidak ada catatan sumbangan ibunya yang disimpan baik dengan otoritas provinsi atau Pusat Administrasi Donasi Organ China di Beijing.

Dia mengatakan kepada outlet berita lokal Dazhongwang bahwa ketika dia bertanya kepada Yang tentang hal ini, dia segera ditawari sejumlah uang.

"Saat itulah saya yakin ada sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi," kata Shi.

Dia segera memberi tahu pihak berwenang.

Enam pria yang berada di lingkaran perdagangan organ dijatuhi hukuman pada bulan Juli 2020 karena kejahatannya.

Mereka menerima hukuman penjara antara 10 dan 28 bulan.

Kasus ini baru terungkap sekarang setelah Shi berbicara dengan media lokal.

Sebuah Praktik Berujung Kecaman Global

Selama bertahun-tahun, Tiongkok mengambil organ para tahanan yang dieksekusi untuk membantu memenuhi permintaan, sebuah praktik yang mendapat kecaman global luas.

Itu secara resmi dihentikan pada 2015 tetapi pihak berwenang pada saat itu mengatakan akan sulit untuk memastikan kepatuhan.

Baca juga: Fakta-fakta Oknum Dokter Selingkuh Dengan Bidan di Puskesmas di Jember, Video Syurnya Viral

Negara itu sekarang mengandalkan sumbangan publik ke bank organ nasionalnya.

Tingkat donor di China telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir tetapi masih jauh lebih rendah daripada di bagian lain dunia - 4,4 sumbangan per juta orang, dibandingkan dengan 49 per juta di Spanyol.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas