Kamala Harris Ejek Rencana Trump Kampanye Pilpres AS 2024
Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menertawakan rencana Donald Trump yang akan berkampanye untuk Pilpres AS 2024.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menertawakan rencana Donald Trump yang akan berkampanye untuk Pilpres AS 2024.
Ketika Kamala Harris ditanya tentang Trump mencalonkan diri lagi 2024, Kamala Harris mengejek dan berkata "tolong," sebelum tertawa, menurut video yang di-tweet oleh Jasmine Wright dari CNN.
Forbes melaporkan, Trump sejauh ini menolak untuk mengakui hasil Pilpres AS 2020.
Dia pun mengklaim tanpa dasar bahwa Pilpres AS telah dicurangi.
Tak terima dengan kekalahannya, Trump pun mengajukan sejumlah upaya hukum, tetapi sebagian besar gugatan hukum tersebut gagal membalikkan hasil.
Baca juga: Janet Yellen Terpilih sebagai Menteri Keuangan AS Periode Joe Biden-Kamala Harris, Ini Profilnya
Baca juga: Suami Kamala Harris Tinggalkan Pekerjaannya untuk Gabung dengan Pemerintahan Biden
Ada spekulasi luas tentang Trump meminta Pilpres ulang setelah meninggalkan Gedung Putih.
Daily Beast bahkan melaporkan, tiga narasumber anonim menyebut, Trump mulai berdikusi tentang kampanye untuk Pilpres AS 2024, di hari yang sama ketika Joe Biden-Kamala Harris dilantik.
"Presiden dan beberapa rekan terdekatnya mulai mensurvei donor terkemuka untuk mengetahui siapa yang akan mendukungnya," papar reporter Daily Beast Gedung Putih, Asawin Suebsaeng.
Reporter tersebut menambahkan, Trump percaya Biden membosankan bagi outlet berita.
Secara pribadi, kata Suebsaeng, Trump "menyombongkan diri bahwa (dia) akan tetap menjadi sorotan".
Baca juga: Pukulan Baru bagi Kekalahan Trump di Pilpres AS 2020, Pengadilan Tolak Gugatan Hukum Pennsylvania
Ragu Tinggalkan Gedung Putih
Lebih lanjut, Forbes menulis, Trump ragu apakah dia bahkan akan dengan sukarela meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021.
Trump sempat mengatakan kepada wartawan, dia akan mundur dan menegaskan, Biden harus membuktikan suara yang dia peroleh sah sebelum resmi menjabat.
Sementara, jajak pendapat atau data yang dihimpun Politico/Morning Consult yang dirilis pada Selasa kemarin tentang rencana Trump maju Pilpres 2024 cukup tinggi.
Sekira 53 persen dari Partai Republik mengatakan, akan memilih Trump lagi jika dia mencalonkan diri pada 2024 mendatang.
Lalu, 12 persen lainnya mengatakan, mereka akan mendukung Wakil Presiden Trump, Mike Pence.
Sementara delapan persen mengatakan, mereka akan mendukung putra tertua Trump, Donald Trump Jr.
Senator Mitt Romney (Republik-Utah) dan Ted Cruz (Republik-Texas) dan mantan Duta Besar PBB Nikki Haley masing-masing mengumpulkan 4 persen dukungan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)