Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tingkat hunian hotel di Jepang selama Oktober meningkat 7 persen dibandingkan bulan sebelumnya (September 2020) karena program pemerintah kampanye GoToTravel dimulai Oktober lalu.

"Tingkat hunian Oktober 2020 meningkat 7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun tingkat hunian kamar tamu hotel dan losmen pada bulan lalu lebih rendah 20,5 poin dibandingkan bulan yang sama (Oktober) tahun 2019," ungkap sumber Tribunnews.com dari Dinas Pariwisata Jepang, Senin (30/11/2020).

Di sisi lain, jumlah tamu asing lebih dari 270.000 orang, menurun 97,3 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, dan penurunan tersebut terus menjadi rekor penurunan terbanyak dalam sejarah Jepang selama ini.

"Go To Travel telah efektif dalam mendukung permintaan pariwisata, tetapi tidak pasti apakah tren perbaikan akan terus berlanjut karena jumlah orang yang terinfeksi meningkat lagi," kata sumber itu.

Baca juga: PM Jepang Tinjau Ulang Program GoToTravel dan Monitor Ketat Kemungkinan Siaga-1 Covid-19

Meski menurun selama 9 bulan berturut-turut akibat pengaruh virus coron, namun angka penurunannya semakin sedikit dibandingkan bulan sebelumnya akibat adanya penambahan perjalanan dari dan ke Tokyo menggunakan sistem kampanye Go To Travel.

Berdasarkan pengumuman Dinas Pariwisata, jumlah tamu yang menginap di hotel dan losmen pada bulan lalu tercatat sebesar 33,23 juta orang, turun 33,6 persen dari bulan yang sama tahun lalu.

Akibat pengaruh Covid-19 jumlahnya menurun selama 9 bulan berturut-turut sejak Februari 2020.

Diskon untuk "Go To Travel" mengalami penurunan sebesar 13 poin dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu -46,6 persen.

Hal ini membuat kemungkinan jumlah turis semakin sedikit lagi di masa mendatang.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com