Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TKI di Malaysia Disiksa Majikan, Luka Bakar dan Bekas Sayatan di Sekujur Tubuh, Ini Reaksi Kemenlu

Proses hukum terkait kasus kekerasan terhadap buruh migran di Malaysia terkesan lambat ditangani.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in TKI di Malaysia Disiksa Majikan, Luka Bakar dan Bekas Sayatan di Sekujur Tubuh, Ini Reaksi Kemenlu
rdasa.com.au
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Pemerintah Indonesia memanggil Duta Besar Malaysia di Jakarta dan menyampaikan kecaman menyusul kasus penyiksaan TKI di negeri jiran itu terus berulang.

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan tengah mendorong perundingan kembali nota kesepakatan antara dua negara terkait penempatan buruh migran yang lebih aman.

Kecaman serupa juga disampaikan Koalisi Reformasi Hukum Ketenagakerjaan (LLRC) yang berbasis di Malaysia kepada pemerintah setempat untuk menuntaskan serta menghentikan kasus-kasus kekerasan terhadap buruh migran.

Protes Indonesia disampaikan melalui Dubes Malaysia di Jakarta pada Kamis (03/12/2020), menyusul terungkapnya kasus penyiksaan seorang TKI berinisial MH di Kuala Lumpur, yang diduga disiksa majikannya.

"Kita mengecam berulangnya kembali kasus-kasus penyiksaan terhadap pekerja migran Indonesia khususnya yang ada di sektor domestik," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia dari Kementerian Luar Negeri RI, Yudha Nugraha, kepada BBC News Indonesia, Kamis (03/12).

Baca juga: Fakta-fakta Wanita Muda Asal Tangerang yang Mayatnya Ditemukan di Dalam Koper

Yudha mengatakan saat ini MH dalam kondisi "stabil dan semakin membaik" dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit di Kuala Lumpur.

Kemenlu juga telah menyewa pengacara untuk memantau proses hukum bagi tersangka yang merupakan majikan dari MH.

BERITA REKOMENDASI

"Berdasarkan informasi dari Duta Besar Malaysia, pada saat kita panggil, yang bersangkutan dikenakan pasal Undang Undang anti-trafficking," kata Yudha.

MH, 26 tahun, yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga diselamatkan, pada Selasa (24/11) dari penyiksaan majikannya.

Berdasarkan keterangan dari BWI-Malaysian Liaison Council (BWI-MLC), pihak berwenang menemukan korban dengan kondisi mengerikan dengan luka di sekujur tubuh.

Selain sayatan pisau di bagian dagu dan telapak tangannya, dia juga mengalami luka bakar di wajah, badan, kaki kiri dan dada.

"Pekerja rumah tangga ini disiksa hampir tiap hari oleh majikan, bahkan ditelantarkan di luar rumah selama delapan hari tanpa diberi makan," kata Direktur Regional BWI, Apolinar Tolentino dalam keterangan persnya.

"Ini hanya salah satu dari banyak contoh kekerasan pekerja rumah tangga yang terjadi di Malaysia," lanjut Apolinar.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas