Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden: Kesepakatan Nuklir Iran adalah Cara Terbaik untuk Hindari Perlombaan Senjata Timur Tengah

Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan, kesepakatan nuklir Iran merupakan cara terbaik untuk menghindari perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in Biden: Kesepakatan Nuklir Iran adalah Cara Terbaik untuk Hindari Perlombaan Senjata Timur Tengah
CHANDAN KHANNA / AFP
Presiden terpilih AS Joe Biden setelah acara di The Queen Theatre di Wilmington, Delaware, pada 1 Desember 2020. Biden mengatakan, kesepakatan nuklir Iran merupakan cara terbaik untuk menghindari perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam sebuah wawancara buka suara tentang kesepakatan nuklir Iran 2015.

Menurut Joe Biden, kesepakatan nuklir Iran merupakan cara terbaik untuk menghindari perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.

Dalam wawancara dengan New York Times yang diterbitkan pada Rabu (1/12/2020), Joe Biden menegaskan, bahwa AS akan bergabung lagi dengan perjanjian nuklir Iran, jika Teheran kembali ke "kepatuhan ketat".

Mengutip Al Jazeera, kesepakatan nuklir Iran atau yang secara resmi lebih dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Baca juga: Iran Tuduh Barat Dukung Israel atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh

Baca juga: Ahli: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Tak Akan Gagalkan Program Nuklir

Foto Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dlam sebuah wawancara, Biden buka suara tentang kesepakatan nuklir Iran 2015. Menurutnya, kesepakatan nuklir Iran merupakan cara terbaik untuk menghindari perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.
Foto Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dlam sebuah wawancara, Biden buka suara tentang kesepakatan nuklir Iran 2015. Menurutnya, kesepakatan nuklir Iran merupakan cara terbaik untuk menghindari perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah. (CHANDAN KHANNA / AFP)

Di bawah perjanjian itu, Iran telah setuju untuk membatasi pengembangan nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Biden menerangkan, kembalinya AS ke dalam perjanjian nuklir, akan mencakup pencabutan sanksi yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump.

Langkah ini disebut Biden sebagai "titik awal melanjutkan negosiasi".

BERITA REKOMENDASI

Pada 2018 lalu, Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, tak lama setelah itu, dia memberlakukan sanksi 'tekanan maksimum' terhadap Teheran.

"Faktanya adalah cara terbaik untuk mencapai stabilitas di kawasan yakni dengan berususan dengan program nuklir," ucap Biden.

Baca juga: Bentrok Parlemen dan Pemerintah Iran, Bagaimana Nasib Perjanjian Nuklir Iran?

Perlombaan Senjata

Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari 2021, memperingatkan, jika Iran mendapatkan senjata nuklir, itu akan memicu perlombaan senjata dengan kekuatan regional, termasuk Arab Saudi, Turki dan Mesir.

"Hal terakhir yang kita butuhkan adalah peningkatan kemampuan nuklir," Biden.


Biden juga mengakui bahwa berdasarkan kesepakatan nuklir tersebut, Iran akan dikenakan sanksi 'snapback' jika terbukti tak mematuhi aturannya.

Sejak Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, Teheran dilaporkan terus melanggar ketentuan perjanjian dengan alasan AS sudah melanggar lebih dulu.

Baca juga: Eropa Didesak Tetapkan Peta Jalan Kesepakatan Nuklir Iran dan Tarik AS untuk Rekonsiliasi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas