Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uang Rp 950 Triliun 'Hilang' di Inggris Saat Pandemi Covid-19

Kekhawatiran mengenai kekuatan lembaga keuangan juga sejak tahun 2008 lalu juga menjadi salah satu penyebab hal itu terjadi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Uang Rp 950 Triliun 'Hilang' di Inggris Saat Pandemi Covid-19
ist
Ilustrasi uang Pounsterling 

Di saat yang bersamaan, volume transaksi yang tunai telah menurun, dan tren tersebut kian meningkat selama pandemi. Bila 10 tahun yang lalu uang tunai digunakan pada enam dari setiap 10 transaksi, tahun lalu hanya kurang dari tiga transaksi.

Transaksi Tunai

Bank of England memperkirakan, sekitar 20 persen hingga 24 persen nilai dari uang kertas yang beredar digunakan untuk transaksi tunai, dengan lebih dari 5 persen dipegang oleh penduduk Inggris untuk ditabung.

"Diketahui nilainya sekitar 50 miliar poundsterling, namun penjelasan yang mungkin lainnya yakni digunakan di luar negeri untuk transaksi atau ditabung dan kemungkinan ditabung oleh penduduk namun tidak terlaporkan, atau digunakan di bawah bayangan kegiatan perekonomian," jelas NAO.

NAO pun merekomendasikan bank sentral, bekerja sama dengan otoritas publik untuk memberi penjelasan mengenai peningkatan permintaan uang kertas dan siapa yang memegang uang senilai 50 miliar dollar AS tersebut.

"Hal ini bisa jadi membantu dalam menyelesaikan masalah kebijakan lain, termasuk upaya penghindaran pajak," jelas mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uang Rp 950 Triliun "Hilang" di Inggris, Kok Bisa?"

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas