Dokter UGD di Georgia Positif Covid-19 9 Hari setelah Divaksin, Bukan Berarti Vaksin Itu Tidak Ampuh
Seorang dokter yang bertugas di UGD sebuah rumah sakit di Georgia AS positif terpapar Covid-19 sembilan hari setelah dirinya disuntik vaksin.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Vaksin Pfizer diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu 21 hari.
Regimen dua dosis vaksin terbukti 95% efektif mencegah COVID-19.
Tetapi jika hanya satu dosis, maka perlindungannya jauh lebih sedikit.
Itulah mengapa sangat penting bagi penerima vaksin untuk kembali divaksin untuk kedua kalinya.
Selain itu, perlu waktu beberapa minggu setelah vaksinasi bagi tubuh untuk mengembangkan kekebalan dalam bentuk antibodi terhadap virus.
Delapan hari pertama itu benar-benar kritis, kata Mugele.
"Orang-orang masih harus benar-benar diisolasi. Mereka harus memakai masker, mereka harus mencuci tangan, mereka harus menghindari keluar rumah sebelum mereka benar-benar mendapatkan manfaat dari vaksin tersebut."
"Ini hanya keberuntungan yang konyol"
Mugele mengatakan dia masih berencana untuk mendapatkan dosis keduanya pada 12 Januari mendatang, dengan asumsi dia tidak menunjukkan gejala selama sekitar seminggu sebelumnya.
Ia juga menekankan bahwa infeksinya bukanlah tanda ada yang salah dengan vaksin.
"Ini hanya keberuntungan yang bodoh," katanya.
"Saya kebetulan terpapar dalam beberapa hari setelah mendapatkan vaksin, tetapi vaksin ini tetap menjadi senjata terbaik yang kami miliki untuk melawan virus."
Sebagai dokter ruang gawat darurat, Mugele juga memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi daripada banyak orang Amerika, terutama karena rumah sakitnya dipenuhi pasien virus corona.
"Rumah sakit kami hampir sama dengan rumah sakit lain di negara ini," katanya.