Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Akhirnya Janjikan Transisi Damai setelah Rusuh di Capitol AS & Konfirmasi Kemenangan Joe Biden

Donald Trump pada Kamis (7/1/2021) akhirnya menjanjikan untuk tranfer kekuasaan secara damai kepada Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari 2021.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Trump Akhirnya Janjikan Transisi Damai setelah Rusuh di Capitol AS & Konfirmasi Kemenangan Joe Biden
MANDEL NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump. Terbaru, Trump Akhirnya Janjikan Transisi Damai setelah Kerusuhan Capitol AS dan Konfirmasi Kemenangan Joe Biden 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (7/1/2021) akhirnya menjanjikan untuk transfer kekuasaan secara damai kepada Presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari 2021 mendatang.

Meski demikian, Trump masih mengulangi klaim palsu tentang Pilpres AS 2020 yang membuat massa pendukungnya menyeru Capitol AS pada Rabu (6/1/2021).

"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu dan fakta yang menunjukkan kepada saya, namun akan ada transisi yang damai pada 20 Januari 2021," kata Trump dalam pernyataan yang dirilis semalam, setelah Kongres menyatakan kekalahannya.

"Saya selalu mengatakan kami akan melanjutkan perjuangan kami untuk memastikan bahwa hanya suara sah yang dihitung," ungkap Trump.

Baca juga: Kongres Sahkan Kemenangan Joe Biden setelah Serangan Massa Pro-Trump di Capitol AS, Tewaskan 4 Orang

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia Soal Rusuh di Capitol AS, Jerman: Trump Harus Berhenti Injak-injak Demokrasi

Polisi anti huru hara mendorong kembali kerumunan pendukung Presiden AS Donald Trump setelah mereka menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden, yang memicu kekacauan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung demokrasi Amerika dan tuduhan bahwa presiden tersebut mencoba kudeta.
Polisi anti huru hara mendorong kembali kerumunan pendukung Presiden AS Donald Trump setelah mereka menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden, yang memicu kekacauan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung demokrasi Amerika dan tuduhan bahwa presiden tersebut mencoba kudeta. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

"Meski ini merupakan akhir dari masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanya awal dari perjuangan kami untuk Make America Great Again," ucap Trump.

Seperti diketahui, Trump telah berulang kali menolak untuk mengakui hasil Pilpres.

Pada Rabu (6/1/2021) Trump pun menyemangati pendukungnya yang menyerbu Capitol AS dalam upaya menghentikan upaya Parlemen menghitung Electoral College.

BERITA TERKAIT

Mengutip CNN, massa pro-Trump menerobos masuk ke Capitol, menyerbu Gedung DPR dan Senat, mereka pun terlihat duduk-duduk di Kantor Ketua DPR Nancy Pelosi.

Seorang wanita ditembak dan tewas dalam kekacauan itu.

Hingga saat ini, polisi belum merilis rincian lebih lanjut tentang kematiannya.

Pihak kepolisian menerangkan, tiga orang lainnya dilaporkan mengalami keadaan darurat medis dan meninggal.

Baca juga: FOTO-FOTO Situasi Capitol AS, Massa Bentrok dengan Polisi Anti Huru Hara di Luar Gedung

Baca juga: Update Rusuh di Capitol AS: 4 Tewas Pasca Massa Serbu Aula Kongres untuk Memblokir Kemenangan Biden

Petugas polisi berjaga-jaga saat pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS saat rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat.
Petugas polisi berjaga-jaga saat pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS saat rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat. (Stringer / Sputnik / Sputnik melalui AFP)

Partai Republik dan Demokrat Kutuk Para Perusuh

Partai Republik dan Demokrat sama-sama mengutuk para perusuh karena memasuki ruang legislatif negara dan menghancurkan properti federal.

Beberapa anggota parlemen menyalahkan Trump atas kekerasan yang pecah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas