Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendukung Donald Trump Merasa Dikhianati saat Presiden Akui Kemenangan Biden & Kecam Insiden Capitol

Keputusan Donald Trump mengakui kekalahan dan berjanji melakukan transisi damai pasca penyerangan Kantor Kongres dikecam pendukungnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Pendukung Donald Trump Merasa Dikhianati saat Presiden Akui Kemenangan Biden & Kecam Insiden Capitol
AFP/Brendan Smialowski
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang untuk berbicara kepada pendukungnya di Ellipse, sebuah taman di dekat Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Ribuan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melakukan aksi demonstrasi dengan menyerbu dan menduduki Gedung Capitol untuk menolak pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden atas Presiden Donald Trump dalam Pemilu Amerika 2020 lalu. Mereka menduduki Gedung Capitol setelah sebelumnya memecahkan jendela dan bentrok dengan polisi. 

"Palsu, palsu. Dia telah dikunci dari Twitternya, dia tidak bisa masuk. Dia tidak bisa masuk. Dia tidak bisa masuk hari ini, itu sudah ditutup selamanya," kata seseorang bernama Magafree.

"Dia punya rencana di sini, Presiden Trump tidak akan mundur semudah itu," tulis Brenda.

"Kita perlu berdiri teguh, berjaga dan berdoa. Sesuatu yang besar akan datang."

Sementara itu, situs-situs seperti Breitbart dan Daily Caller tampaknya mendukung konsensus Partai Republik yang semakin memusuhi Trump.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi Ingin Otoritas Nuklir Trump Dicabut

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, menginginkan otoritas nuklir yang dimiliki Presiden petahana AS Donald Trump agar dicabut.

Pelosi bahkan telah menghubungi militer terkait permintaannya ini.

BERITA TERKAIT

Dilansir Vox.com, permintaan Pelosi ini masuk akal, mengingat pengaruh Trump yang menyebabkan kerusuhan di Gedung Kongres, Capitol. 

Dalam sebuah surat kepada Demokrat DPR pada Jumat lalu, Pelosi mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia baru saja berbicara dengan Pentagon.

Dia membicarakan cara mencegah Trump yang disebutnya 'tidak stabil' agar tidak meluncurkan senjata nuklir di hari-hari terakhir jabatannya.

"Pagi ini, saya berbicara dengan Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley untuk membahas tindakan pencegahan yang ada untuk mencegah presiden yang tidak stabil memulai permusuhan militer atau mengakses kode peluncuran dan memerintahkan serangan nuklir," tulis Pelosi.

Baca juga: Nancy Pelosi Terpilih Kembali sebagai Ketua DPR Amerika Serikat

Baca juga: Donald Trump Tidak akan Menghadiri Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS, Biden: Hal yang Bagus

STERLING, VA - 13 DESEMBER: Presiden AS Donald Trump mengendarai mobil golf nomor 45 saat ia bermain golf di Trump National Golf Club pada 13 Desember 2020 di Sterling, Virginia.
STERLING, VA - 13 DESEMBER: Presiden AS Donald Trump mengendarai mobil golf nomor 45 saat ia bermain golf di Trump National Golf Club pada 13 Desember 2020 di Sterling, Virginia. (Al Drago/Getty Images/AFP)

Pelosi kemudian mengatakan kepada seluruh perwakilan Demokrat di DPR melalui telepon.

Pelosi mengatakan, Milley meyakinkannya ada pengamanan untuk mencegah presiden memerintahkan serangan nuklir secara ilegal.

Laporan ini dikonfirmasi oleh seorang jubir Kepala Gabungan yang menegaskan bahwa Pelosi berdiskusi soal proses otoritas komando nuklir dengan Milley.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas