Washington hingga Semua Negara Bagian AS Tingkatkan Pengamanan Jelang Pelantikan Joe Biden
Keamanan di negara bagian yang penting sebagai penentu kemenangan Joe Biden-Kamala Harris juga ditingkatkan menjelang Hari Pelantikan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
Gubernur Kentucky Andy Beshear, seorang Demokrat, mengatakan dia memahami langkah negara bagian untuk menutup halaman Capitol pada hari Minggu akan merepotkan beberapa orang.
"Kami menghargai pengertian semua orang dan patriotisme Anda," katanya.
Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Serbu Capitol sebagai Perusuh: Harusnya Hormati Tradisi dan Sejarah
Polisi Negara Bagian Michigan memobilisasi personel dari seluruh negara bagian untuk mengamankan Capitol, menjelang protes yang direncanakan, termasuk satu protes pada hari Minggu, kata badan itu dalam sebuah pernyataan Jumat.
Jaksa Agung Michigan Dana Nessel mengatakan kepada CNN, bahwa tindakan penegakan hukum dan larangan membawa barang bawaan telah meredakan ketakutannya untuk saat ini.
"Mudah-mudahan suhu negeri ini turun sedikit setelah Trump tidak lagi di Gedung Putih dan Joe Biden dilantik secara resmi," katanya.
Di Virginia, keadaan darurat telah diumumkan di Richmond dan Capitol Square akan ditutup menjelang protes yang diantisipasi di negara bagian Capitol.
Gubernur di Maryland, New Mexico dan Utah juga menyatakan keadaan darurat.
Di Oregon, FBI telah mendirikan pos komando untuk mengumpulkan dan berbagi intelijen dengan penegak hukum tentang potensi ancaman kekerasan ke Capitol negara bagian.
Di Florida dan Oklahoma, anggota parlemen dan staf disuruh bekerja dari rumah akhir pekan ini karena kemungkinan protes.
Pennsylvania dan Utah menutup gedung pencakar langit mereka.
New Jersey telah memberi tahu pegawai negeri untuk bekerja dari rumah pada Hari Pelantikan.
Beberapa negara bagian besar bersiaga tinggi.
Di New York, polisi negara bagian telah mengambil langkah-langkah "untuk memperkuat keamanan di dalam dan sekitar Gedung Kongres di Albany" menjelang pelantikan Biden.
Di California, lebih dari 1.000 pasukan Garda Nasional telah dikerahkan dan pagar telah didirikan di sekitar Capitol setelah apa yang disebut gubernur sebagai "serangan yang tidak beralasan terhadap Republik kita."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)