Donald Trump Tinggalkan Pesan Video Gerakan Politiknya Baru Saja Dimulai
Trump akan meninggalkan Gedung Putih Rabu pukul 08.00 waktu Washington, pulang ke komplek resortnya di Mar a-Lago, Palm Beach, Florida.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump meninggalkan pesan ancaman politik, langkah perlawanan darinya baru saja dimulai.
Ia memberitahu para pendukungnya sukses platform America First, dan memuji aneka keberhasilan era pemerintahannya.
Rekaman pidato Donald Trump diudarakan Selasa (19/1/2021) malam wakrtu Washington, atau Rabu (21/1/2021) dini hari WIB.
Trump akan meninggalkan Gedung Putih Rabu pukul 08.00 waktu Washington, pulang ke komplek resortnya di Mar a-Lago, Palm Beach, Florida. Trump tidak kembali ke Manhattan, New York.
Baca juga: Capitol Hill Dibobol Massa Trump, Info Bahaya Ternyata Sudah Dimiliki Keamanan DPR
Baca juga: Trump-Melania Hina Biden dan Istri, Tak Sambut Mereka di Gedung Putih
Baca juga: Popularitas Melania Trump Jeblok saat Donald Trump Tinggalkan Gedung Putih
Ia tidak menunjukkan tanda akan menyambut Biden-Harris, atau menghadiri pelantikan Presiden AS di Capitol Hill.
Lewat video berdurasi hampir 20 menit, Trump menyebut pemerintahan baru akan dilantik minggu ini. “Kami menyampaikan harapan terbaik kami,” katanya tanpa menyebut Bidan maupun Harris.
“Kami juga ingin mereka beruntung,” lanjutnya. "Sekarang, saat kami bersiap untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada Rabu siang, saya ingin Anda tahu, gerakan kami baru saja dimulai," katanya.
Trump terus mempertahankan klaim salahnya pemilihan presiden November "dicuri" darinya di tengah kecurangan yang meluas.
Ia menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya orang sejati yang pernah memenangkan kursi kepresidenan.
Dia hanya mengakui dia tidak akan menjalani masa jabatan kedua sebagai presiden pada 7 Januari, sehari setelah para pendukungnya menyerbu Capitol AS.
Saat itu Kongres bertemu mengesahkan hasil electoral vote yang memenangkan Joe Biden. Tragedi demokrasi itu menewaskan lima orang.
Trump masih belum secara eksplisit mengakui dia kalah dari Biden. Dalam video yang dirilis Gedung Putih, Trump mengutuk kekerasan di Capitol Hill.
Ia mengatakan semua orang Amerika ngeri atas serangan di Capitol.
“Kekerasan politik adalah serangan terhadap segala sesuatu yang kami hargai sebagai orang Amerika. Itu tidak pernah bisa ditoleransi," katanya.