Kisah-kisah Unik Koper Football dan Biskuit Tombol Senjata Nuklir Presiden AS
Koper berbobot sekira 20 kilogram itu selalu ditenteng perwira khusus dari semua matra, selama 24 jam, ke manapun Presiden bergerak.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Saat itu perwira pembawa koper, Letkol Woody Lee, berdiri di lapangan merah, menaruh koper hitam di sebelah kakinya. Tali hitam baja dilapis kulit hitam terikat di koper dan lengan kirinya.
Rupanya, si perwira kelelahan menenteng koper berat itu saking lamanya menunggu Presiden Ronald Reagan keluar dari istana kepresidenan, dalam kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet.
Kisah unik lain, saat Ronald Reagen ditembak, si pembawa koper ketinggalan kendaraan. Ambulans lebih cepat melesat, dan ia menyusul ketakutan menggunakan kendaraan lain ke rumah sakit.
Di era Presiden Jimmy Carter, isi koper itu disederhanakan, dan lebih ringan bobotnya. Mekanisme penggunaan tombol dan kode nuklir dibuat lebih ringkas.
Lalu bagaimana dengan kisah ‘Biscuit’, pasangan koper Footbal yang tak bisa dipisahkan? Biskuit itu merupakan lempengan kecil terbuat dari plastic.
Lempengan itu bisa dipatahkan tengahnya, karena itu sering disebut ‘biskuit’. Di dalam lempengan itu terdapat kartu berisi sederet kode nomer.
Kode atau sandi nomer itu bisa menghidupkan koper Footbal, yang akan segera terhubung ke Ruang Situasi Krisis di Pentagon dan para komandan yang menguasai arsenal nuklir, baik di silo, pesawat pengebom, kapal perang dan kapal selam.
Clinton Lupa Menaruh 'Biskuit' Nuklir
Biskuit itu harus dibawa atau dikuasai langsung oleh Presiden dan Wapres. Cara penyimpanannya bebas, sesuai kebiasaan dan gaya mereka.
Jimmy Carter biasa menyelipkan biskuit itu di saku jasanya. Ronald Reagen menempelkan biskuit di kakinya di balik kaus kaki.
Sementara Bill Clinton dibuat malu saat tidak bisa menemukan biscuit ketika skandal asmaranya dengan Monica Lewinsky meledak.
Petugas koper Football akhirnya memberinya biskuit baru sebagai pengganti. Menurut mantan Kepala Staf Gabungan, Jenderal Hugh Shelton, Clinton salah meletakkan kartu kode laminasi miliknya selama beberapa bulan pada 2000.
"Ini adalah masalah besar, kesepakatan besar," sang jenderal mengeluh dalam otobiografinya tahun 2010, Tanpa Ragu-ragu: The Odyssey of an American Warrior.
Bencana nyaris terjadi ketika Reagan ditembak pada Maret 1981. Selama kekacauan, pembawa koper Football dipisahkan dari presiden.
Saat di ruang UGD, pakai dan semua yang melekat di tubuh Reagen disingkirkan. Biskuit ternyata dibuang begitu saja ke kantong plastik rumah sakit.
Apakah 'Footbal' hanya dimiliki Presiden AS? Presiden Uni Soviet atau sekarang Rusia ternyata juga memiliki tas kecil yang dinamai Chemodancik.
Tas kecil itu mengikuti ke manapun dan di manapun Vladimir Putin berada. Isi dan fungsinya sama, alat untuk mengotorisasi peluncuran senjata nuklir.(Tribunnews.com/Smithsonianmag.com/Wikipedia/xna)