TRIBUNNEWS.COM - Sebuah momen kecil terjadi di pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dan Kamala Harris sebagai Wakil Presiden AS agaknya menjadi viral hingga mengundang respons warganet.

Dikutip dari New York Post, ada seorang pria misterius berkacamata yang membersihkan podium, sebelum digunakan untuk sambutan hingga pidato.

Pria tersebut berhasil mengundang perhatian banyak warganet dan menjadi viral di sosial media.

Pria bermasker tersebut dan mengenakan syal, tanpa kata-kata melindungi para VIP dari Covid - 19.

Tidak butuh waktu lama bagi Twitter untuk memunculkan hashtag 'Sanitizer-in-Chief' dan 'Podium Sanitizer Guy', menjuluki pria misterius tersebut.

Seorang pengguna Twitter memberikan komentarnya:

@lia_d_mcdonald : "Saya datang untuk @joebiden dan @kamalaharris tetapi saya segera mengetahui bahwa saya benar-benar ada di sana untuk pria pembersih podium."

Baca juga: Trump Berdoa untuk Keberhasilan Pemerintahan Biden dalam Menjaga Amerika Tetap Aman dan Sejahtera

Baca juga: Warga di Desa Thulasendrapuram India Bangga Kamala Harris Jadi Wakil Presiden Amerika Dampingi Biden

Bahkan pengguna Twitter lainnya menjadi terobsesi untuk menggali identitasnya.

“Berapa gaji pekerjaan Sanitizer in Chief? Orang itu benar-benar berhasil,” kata @TheValster42.

Sementara dikutip dari BBC, Joe Biden telah dilantik sebagai presiden AS ke-46, mengakhiri pemerintahan Presiden Donald Trump, Rabu (20/1/2021).

"Demokrasi telah menang," katanya setelah diambil sumpah dari Ketua Mahkamah Agung, John Roberts.

Donald Trump tampak tak menghadiri pelantikan Joe Biden.

Setelah dilantik, Presiden baru AS tersebut dengan cepat menandatangani serangkaian tindakan dan membalikkan kebijakan Trump.

Baca juga: Pidato Perpisahan Trump: Bangga Jadi Presiden Pertama yang Tidak Picu Perang Baru

Sementara itu Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden AS.

Dia adalah wanita pertama dan orang kulit hitam, serta Asia-Amerika pertama yang menjabat di AS.

Pelantikan berlangsung di US Capitol.

Ada pengamanan ekstra ketat setelah gedung itu diserbu oleh pengunjuk rasa pro-Trump dalam kerusuhan mematikan pada 6 Januari 2021.

Sekitar 25.000 Penjaga Nasional melindungi upacara tersebut.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)