Pemboman di Irak: ISIS Akui Pihaknya Berada di Balik Serangan Bom Bunuh Diri Kembar di Baghdad
ISIS mengakui bahwa pihaknya berada di balik pemboman bunuh diri kembar di Ibu Kota Irak, Baghdad pada Kamis (21/1/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Kecaman Para Pemimpin Dunia atas Pemboman di Baghdad
Presiden Irak Barham Saleh memimpin kecaman atas serangan terbaru itu.
Saleh mengatakan, pemerintah akan "berdiri teguh melawan upaya-upaya nakal untuk mengguncang negara kami".
Paus Francis, yang berencana mengunjungi Irak pada Maret 2021, mengirim pesan kepada Saleh "menyesalkan tindakan brutal yang tidak masuk akal ini".
Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (EE) dan PBB juga menyesalkan serangan itu.
Serangan 2018 terjadi hanya beberapa bulan sebelum pemilihan parlemen dan Irak merencanakan pemilihan umum lagi akhir tahun ini.
Pemerintah baru-baru ini mengumumkan bahwa pemungutan suara yang direncanakan akan dijadwal ulang dari Juni hingga Oktober, untuk memberi otoritas lebih banyak waktu untuk mendaftarkan pemilih dan partai baru.
Baca juga: AS Berencana Tutup Kedutaan di Baghdad dan Tarik Diplomatnya, Timbulkan Ketakutan akan Perang
Baca juga: Rentetan Roket Katyusha Serang Pangkalan Militer Dekat Baghdad, 3 Personel Koalisi Pimpinan AS Tewas
PBB: Militan ISIS Masih Aktif di Irak
Terlepas dari kekalahan ISIS di medan perang, sebuah laporan PBB Agustus lalu memperkirakan bahwa lebih dari 10.000 militan ISIS tetap aktif di Irak dan Suriah.
'Sel tidur' ISIS terus melancarkan pemberontakan tingkat rendah, beroperasi terutama di daerah pedesaan dan menargetkan pasukan keamanan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)