Ragukan Masker Kain, Negara Eropa Mulai Wajibkan Penggunaan Masker Medis di Tempat Umum
Sejumlah negara Eropa mulai mewajibkan warganya menggunakan masker medis, dan mengesampingkan masker kain.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Rekomendasi yang saya buat kepada rakyat Prancis adalah tidak lagi menggunakan masker kain," kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran, menurut Reuters.
"Masker artisanal yang dibuat sendiri di rumah, dengan niat terbaik di dunia tidak selalu menawarkan semua jaminan yang diperlukan," kata Véran kepada France Inter pekan lalu.
Dewan merekomendasikan masker Kategori 1 di depan umum, dibanding masker dari Kategori 2 yang sebagian besar merupakan jenis masker kain.
Adapun masker Kategori 1 diantaranya masker FFP2, masker bedah, dan masker kain yang memenuhi standar tertentu.
Baca juga: Tak Sepenuhnya Diterima di Florida, Donald Trump Disambut Spanduk Bertulis Presiden Terburuk
Baca juga: Setelah Divaksinasi, Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi, Ini Penjelasan CDC
Sementara itu di AS, CDC membolehkan penggunaan masker kain asalkan punya dua lapisan.
CDC melarang masyarakat untuk menggunakan masker medis atau N95.
Pihaknya mengatakan bahwa masker medis jenis tersebut ditujukan untuk petugas kesehatan.
Masker sekali pakai nonmedis baik-baik saja untuk digunakan publik, kata CDC.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan masker medis untuk kelompok masyarakat tertentu di luar tenaga kesehatan.
Yang termasuk dalam kelompok itu adalah orang berusia di atas 60 tahun dan punya penyakit bawaan seperti pernapasan kronis, kardiovaskular, kanker, obesitas dan diabetes, serta orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
WHO mengatakan masker kain cocok untuk masyarakat umum yang berusia di bawah 60 tahun dan tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)