Staf Anggota DPR Partai Demokrat Surati Senat: Hukum Trump demi Kami, demi Negara
Sejumlah staf anggota DPR dari Partai Demokrat sedang menyusun surat untuk Senat tentang sidang pemakzulan kedua mantan presiden AS Donald Trump.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah staf anggota DPR dari Partai Demokrat sedang menyusun surat untuk Senat tentang sidang pemakzulan kedua mantan presiden AS Donald Trump.
Surat ini diharapkan bisa menjadi pesan bipartisan, dimana mereka mendesak senator mempertimbangkan trauma anggota DPR atas serangan di Capitol AS.
"Kami adalah staf yang bekerja untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS, di mana merupakan kehormatan dan hak istimewa kami untuk melayani negara kami dan sesama warga Amerika."
"Tetapi pada 6 Januari 2021, tempat kerja kami diserang oleh massa yang kejam yang mencoba menghentikan Penghitungan suara Electoral College," demikian bunyi draf surat itu, dikutip dari CNN.
Bahkan para staf anggota DPR Demokrat ini juga berusaha menarik perhatian staf-staf anggota dari Partai Republik.
Surat itu dirancang agar mereka bisa ikut tanda tangan dengan hanya memasukkan email saja.
Baca juga: Trump Lengser, Biden akan Hentikan Penjualan Senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
Baca juga: POPULER Techno: Apple Resmi Dirilis iOS 14.4 & iPadOS 14.4 | YouTube Perpanjang Blokir Channel Trump
Surat itu secara tegas menyebut Trump adalah dalang dari kerusuhan.
Mereka menganggap Trump menghasut pendukungnya hingga berbuah serangan pada 6 Januari silam.
"Sebagai pegawai Dewan Perwakilan Rakyat AS, kami tidak memiliki hak suara apakah akan menghukum Donald J Trump atas perannya dalam menghasut serangan kekerasan di Capitol, tetapi Senator kami melakukannya."
"Dan demi kami, dan demi negara, kami meminta agar mereka memilih untuk menghukum mantan presiden dan melarang dia memegang jabatan lagi," kata surat itu.
Seorang staf yang mengetahui draf surat tersebut mengatakan kepada CNN saat ini sedang mengumpulkan tanda tangan.
Belum jelas kapan surat itu akan dikirimkan kepada Senat.
"Tidak seorang pun harus mengalami hal seperti ini di tempat kerja mereka," kata staf itu kepada CNN.
Dia menerangkan bahwa bukan hanya anggota Kongres atau staf yang mengalami trauma atas kejadian di Capitol itu.