Polisi Myanmar Dakwa Suu Kyi Langgar UU Ekspor-Impor
Suu Kyi didakwa melanggar atas pelanggaran Undang-Undang ekspor-impor dan kepemilikan perangkat alat komunikasi walkie-talkie.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
"Hari ini adalah hari di mana orang-orang bahagia," kata salah seorang biksu nasionalis kepada kerumunan orang dalam video yang dipublikasikan di Facebook.
Aktivis demokrasi dan pemilih NLD merasa ngeri dan marah. Empat kelompok pemuda mengutuk kudeta itu dalam pernyataan dan berjanji untuk "berdiri bersama rakyat" tetapi tidak mengumumkan tindakan spesifik.
"Negara kami adalah burung yang baru saja belajar terbang. Tetapi sekarang tentara mematahkan sayap kami," kata aktivis mahasiswa Si Thu Tun.
Pemimpin senior NLD Win Htein mengatakan dalam sebuah postingan Facebook pengambilalihan kekuasaan oleh panglima angkatan bersenjata menunjukkan ambisinya daripada kepedulian terhadap negara.
Telepon dan Internet Sulit Diakses
Saluran telepon dan koneksi internet terganggu di ibukota Naypyitaw dan pusat kota komersial utama Yangon, setelah militer Mynmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin de-fakto Aung San Suu Kyi, pada Senin (1/2/2021).
Bukan hanya Aung San Suu Kyi yang ditahan, para pemimpin senior partai Liga Demokrasi (NLD) turut juga diamankan militer.
Reuters melaporkan, Senin (1/2/2021) , Aung San Suu Kyi dan elite partai Liga Demokrasi ditahan dalam penggerebekan dini hari oleh militer Mynmar.
“Militer mengambil alih balai kota di Yangon dan data internet seluler dan layanan telepon di kubu NLD terganggu,” kata warga.
“Konektivitas internet juga telah turun drastis,” kata layanan pemantauan NetBlocks.
Militer Mynmar mengambil alih kekuasaan atas pemerintah selama setahun dan mengumumkan keadaan darurat.
Hal itu diumumkan setelah pemimpin teripilih secara demokratis Aung San Suu Kyi ditahan oleh militer Mynmar, Senin (1/2/2021).
Reuters melaporkan, Senin (1/2/2021) , Aung San Suu Kyi dan elite partai Liga Demokrasi ditahan dalam penggerebekan dini hari oleh militer Mynmar.
Kini kekuasaan diserahkan kepada panglima militer Mynmar, Jenderal Min Aung Hlaing.