Puluhan Orang di Tanzania Derita Penyakit Misterius, Beberapa Meninggal setelah Alami Muntah Darah
Penyakit misterius di Tanzania menyebabkan penderitanya muntah darah, bahkan ada beberapa yang meninggal beberapa jam kemudian.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit misterius di Tanzania menyebabkan penderitanya muntah darah, bahkan ada beberapa yang meninggal beberapa jam kemudian.
15 orang dilaporkan meninggal akibat penyakit itu, Mirror mengabarkan.
Penyakit yang mewabah di Mbeya, Tanzania menyebabkan lebih dari 50 orang dilarikan ke rumah sakit.
Penyakit itu juga menyebabkan mual, dengan laki-laki tampaknya terkena dampak paling parah.
Namun kondisi itu tidak mungkin menjadi wabah yang meluas, menurut pejabat kesehatan.
Mereka juga tengah menguji air lokal untuk memeriksa potensi kontaminasi merkuri.
Baca: Penyakit Misterius India: Timah dan Nikel Ditemukan dalam Darah, Ini Kata Dokter
Baca: Di Tengah Wabah Corona, Muncul Penyakit Misterius di Nigeria yang Tewaskan 15 Orang
Felista Kisandu, Kepala Petugas Medis di pedesaan Distrik Chunya di Mbeya, mengatakan para dokter spesialis telah pindah ke daerah tersebut dan memeriksa pasien.
"Masalah ini belum meluas," katanya pada Sabtu (6/2/2021) lalu.
"Ini terjadi hanya di satu bangsal administrasi di Ifumbo di mana orang-orang muntah darah dan meninggal ketika mereka terlambat ke rumah sakit."
"Penyebab penyakit mereka belum diidentifikasi, tetapi Kementerian Kesehatan Tanzania telah mengesampingkan wabah itu."
Dia melanjutkan dengan mengatakan, "Pemeriksaan klinis awal mengungkapkan pasien, kebanyakan pria, menderita sakit maag dan penyakit hati."
"Kami telah menyarankan mereka untuk menghindari minuman keras terlarang, merokok, dan minuman keras lainnya."
Namun, Dr Kisandu setelah itu ditangguhkan karena komentarnya karena dianggap menimbulkan "kepanikan yang tidak perlu".
Baca juga: Cerita Penambang di Tanzania yang Tajir Mendadak Seusai Temukan Dua Batu yang Terjual Rp 47 M
Baca juga: Waspadai Penyakit Tidak Menular di Masa Pandemi Covid-19
Menteri Kesehatan Dorothy Gwajika mengatakan, "Karena menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di antara warga, saya memerintahkan atasan Dr Felista Kisandu untuk menangguhkannya guna membuka jalan bagi penyelidikan oleh Dewan Medis dan menyerahkan laporan tersebut kepada saya dalam sepuluh hari."
Menteri mendesak penduduk setempat untuk tetap tenang dan mengatakan pembaruan lebih lanjut akan segera diumumkan.
Gejala serupa pernah melanda wilayah itu pada 2018 lalu, di mana pasien menderita demam tinggi, mual dan muntah darah, kata pejabat pemerintah.
Penyakit Misterius Lainnya di Tengah Pandemi Covid-19: Ratusan Orang di India Dirawat di Rumah Sakit, Alami Gejala Mual, Kejang dan Pingsan
Diberitakan Tribunnews pada Desember lalu, pejabat pemerintahan di India berusaha membuat warganya tidak panik terhadap munculnya penyakit misterius di kota Eluru, Andhra Pradesh.
Seperti yang dilansir Daily Express, sedikitnya 455 orang telah dirawat di rumah sakit dan ratusan lainnya juga terkena penyakit tersebut.
Covid-19 telah dikesampingkan karena gejala yang dialami tidak mengarah ke sana.
Kolektor distrik Godavari Barat Revu Muthyala Raju kemarin (7/12/2020) mengatakan tidak ada tanda-tanda penularan hingga saat itu, lapor Times of India.
Gejala yang dialami pasien penyakit ini yaitu mual, kejang, hingga pingsan.
Setidaknya satu orang -seorang pria berusia 45 tahun- meninggal karena serangan jantung setelah timbulnya gejala, menurut laporan.
Baca juga: UPDATE Penyakit Misterius di India: Korban Sakit Bertambah Menjadi 455 Pasien, 1 Orang Meninggal
Baca juga: Setelah Covid-19, India Diserang Penyakit Misterius, Ratusan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Kontaminasi air sedang diselidiki sebagai kemungkinan penyebabnya.
Pihak berwenang menyelidiki 20 pasokan air di dalam dan sekitar kota Eluru, tempat wabah pertama kali dilaporkan, kata Reuters sore kemarin.
Namun, Menteri Kesehatan negara bagian Alla Kali Krishna Srinivas mengklaim kontaminasi air bukanlah penyebab penyebaran penyakit.
Kantor kepala menteri mengklaim orang-orang yang tidak terkait dengan pasokan air kota juga jatuh sakit, kata kantor berita AP.
Pasien-pasien itu dilaporkan telah dites negatif untuk Covid-19 atau infeksi virus lain seperti demam berdarah dan herpes.
Seorang petugas pengawasan distrik, Dolla Joshi Roy, kemarin mengatakan bahwa 200 orang telah dipulangkan dari rumah sakit.
Ia mengatakan pada saat itu para penyelidik tidak tahu bagaimana penyakit itu menyebar, tetapi penyakit itu "sangat terlokalisasi".
Ia menambahkan, "Kami menguji semua orang untuk Covid-19 dan hasilnya negatif, jadi kami tahu itu bukan Covid-19."
The Times of India menambahkan berbagai tes mengarahkan bahwa zat organoklorin lah yang berperan dalam penyakit tersebut.
Organoklorin digunakan di bidang pertanian sebagai pestisida termasuk sebagai pengusir nyamuk.
Namun pemerintah negara bagian Andhra Pradesh mengatakan bahwa penyebab wabah masih belum dipastikan.
Selain itu, kementerian kesehatan federal India mengatakan penyakit itu telah mempengaruhi lebih dari 300 anak.
Disebutkan bahwa anak-anak dilaporkan menderita pusing, pingsan, sakit kepala, dan muntah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)