Iran: Anggota Angkatan Bersenjata Teheran Terlibat Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh
Menurut Badan Intelijen Iran, anggota angkatan bersenjata Teheran terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu, Mohsen Fakhrizadeh.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Badan Intelijen Iran mengatakan, anggota angkatan bersenjata Teheran terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu, Mohsen Fakhrizadeh, pada November 2020 lalu.
"Fakhrizadeh adalah seorang anggota angkatan bersenjata dan orang yang melakukan persiapan pertama untuk pembunuhan itu juga anggota angkatan bersenjata," kata Menteri Intelijen, Mahmoud Alavi, dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada Senin (8/2/2021) tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Kami tidak dapat melakukan pekerjaan intelijen di bidang angkatan bersenjata," tambahnya.
Mengutip Al Jazeera, Fakhrizadeh dibunuh di siang bolong pada akhir November 2020 ketika mengendarai mobil bersama istrinya di Absard, sebuah kota di provinsi Teheran.
Baca juga: Biden: Kesepakatan Nuklir Iran adalah Cara Terbaik untuk Hindari Perlombaan Senjata Timur Tengah
Baca juga: Iran Tuduh Barat Dukung Israel atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh
Para pejabat mengatakan, Israel menggunakan senapan mesin yang dikendalikan intelijen yang dikendalikan satelit, yang dipasang di bagian belakang pikap yang kemudian meledak.
Pihak Israel tidak memberikan tanggapan secara resmi terkait pembunuhan ilmuwan nuklir tersebut.
Pada 2018 lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengklaim bahwa Fakhrizadeh memimpin program senjata nuklir rahasia.
"Ingat nama itu," kata Netanyahu saat itu, mengacu pada Fakhrizdaeh.
Para pejabat Iran mengatakan, Fakhrizadeh adalah seorang wakil menteri pertahanan pada saat pembunuhan itu dan bekerja pada "pertahanan nuklir dan rudal".
Iran berulang kali membantah pernah memiliki program senjata nuklir.
Menurut Alavi, Kementerian Intelijen telah memperingatkan aparat keamanan Iran tentang ancaman terhadap Fakhrizadeh, dua bulan sebelum serangan itu terjadi.
Bahkan, Iran telah mengidentifikasi lokasi di mana pembunuhan itu akan berlangsung lima hari sebelumnya, tetapi tidak mengetahui waktunya.
"Kami meminta seseorang dari mereka (angkatan bersenjata) untuk duduk dan menangani masalah ini, tetapi sayangnya insiden itu terjadi sebelum mereka dapat memperkenalkan perwakilan dan kami dapat mengatasinya," kata Menteri.
Baca juga: Wanita Ini Rekam Video Syur dengan Kekasihnya di Pangkalan Rahasia Kapal Selam Nuklir Lalu Dijual
Soal Kematian Mohsen Fakhrizadeh