Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden AS Joe Biden Umumkan Sanksi Baru Terhadap Para Jenderal Myanmar yang Lakukan Kudeta

Biden mengatakan pemerintahannya akan memutus akses keuangan para pemimpin militer Myanmar  ke dana 1 miliar dolar AS.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden AS Joe Biden Umumkan Sanksi Baru Terhadap Para Jenderal Myanmar yang Lakukan Kudeta
STR / AFP
Tentara berjaga di pos pemeriksaan kompleks militer di Yangon pada 1 Februari 2021, ketika militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam kudeta. 

Teranyar Reuters melaporkan, Kamis (11/2/2021), militer Myanmar menangkap orang dekat Suu Kyi, Kyaw Tint Swe.

Kyaw Tint Swe ditahan Rabu (10/2/2021) malam dalam gelombang baru penangkapan menyusul kudeta militer pekan lalu, kata seorang pejabat partai Liga Nasional Untuk Demokrasi Suu Kyi dalam sebuah postingan di Facebook, seperti dilansir Reuters, Kamis (11/2/2021).

Kyaw Tint Swe telah menjabat sebagai Menteri Kantor Konselor Negara di bawah pemerintahan Suu Kyi, yang telah ditahan sejak kudeta 1 Februari lalu.

Anggota komite informasi NLD Kyi Toe mengatakan Kyaw Tint Swe dan empat lainnya telah dijemput dari rumah mereka.

Pihak berwenang Myanmar tidak segera menanggapi permintaan komentar dan Reuters dan tidak dapat mengkonfirmasi terkait penangkapan tersebut. Sejumlah pejabat telah ditahan sejak kudeta.

Sebelum itu tokoh terkemuka lainnya di Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) yang mengusung Suu Kyi, Win Htein.

Hal itu disampaikan langsung oleh Win Htein kepada Reuters pada Jumat (5/2/2021) bahwa ia telah ditangkap setelah kudeta minggu ini bahkan ketika Dewan Keamanan PBB menyerukan agar para tahanan dibebaskan.

Berita Rekomendasi

Win Htein (79) adalah seorang pendukung Suu Kyi dan tahanan politik yang selama puluhan tahun berkampanye untuk mengakhiri pemerintahan militer.

Ia  mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dirinya dibawa oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon ke ibukota, Naypyidaw.

Dia tidak mengatakan tuduhan apa yang akan dia hadapi.

"Kami telah diperlakukan buruk, terus menerus untuk waktu yang lama. Saya tidak pernah takut pada mereka karena saya tidak melakukan kesalahan sepanjang hidup saya," tegasnya.

Pemimpin terpilih Suu Kyi telah ditahan sejak Senin, ketika dia digulingkan oleh militer  atas dalih melakukan kecurangan Pemilu November lalu.

 Dia juga menghadapi tuduhan  mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, berdasarkan dokumen polisi.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan pembebasan Suu Kyi dan tokoh sipil lainnya yang ditahan dan menyuarakan keprihatinan atas situasi di Myanmar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas