Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

487 Pejabat Peru, Menteri hingga Mantan Presiden Diam-diam Divaksin Covid-19 Dulu

Negara Peru dilanda skandal vaksinasi Covid-19 besar, di mana ratusan pejabat ketahuan divaksinasi terlebih dahulu.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in 487 Pejabat Peru, Menteri hingga Mantan Presiden Diam-diam Divaksin Covid-19 Dulu
Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. 

Negosiator Peru saat pembelian vaksin Sinopharm, Astete dalam pernyataannya akhir pekan lalu menegaskan bahwa dia telah divaksin pada 22 Januari.

Astete mengatakan dosis yang dia terima dia yakini sebagai "dosis sisa yang dipegang oleh Universitas Heredia Cayetano."

Presiden Peru Martin Vizcarra menyaksikan permainan angklung persembahan Kedutaan Besar RI di Lima, Peru.(DOKUMENTASI KBRI LIMA)
Mantan Presiden Peru Martin Vizcarra menyaksikan permainan angklung persembahan Kedutaan Besar RI di Lima, Peru.(DOKUMENTASI KBRI LIMA) (Via Kompas.com)

Peru menerima 300.000 dosis pertama vaksin Sinopharm pada 7 Februari ini.

Kemudian mulai mendistribusikannya ke petugas kesehatan dua hari kemudian.

Peru merupakan negara Amerika Latin yang pertam kali melakukan gerakan vaksinasi ini.

Lebih lanjut Astete mengatakan bahwa dia mengakui kesalahan karena diam-diam melakukan vaksinasi.

Dia juga menyesali soal mantan Presiden Vizcarra dan istrinya yang juga melakukan hal ini.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, kata Astete, dia memutuskan tidak menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.

"Saya menyadari kesalahan serius yang saya buat, itulah mengapa saya memutuskan tidak menerima dosis kedua," kata Astete.

Kedutaan Besar China di Peru mengatakan mereka mengetahui laporan tersebut tetapi tidak memiliki informasi tentang siapa yang divaksinasi.

Baca juga: Bill Gates Sebut Suntikan Vaksin Ketiga Mungkin Dibutuhkan untuk Memerangi Varian Baru Covid-19

Baca juga: 16,9 Juta Pekerja Publik dan 21,5 Juta Lansia akan Vaksinasi Tahap 2

Machu Picchu
Machu Picchu, Peru (boredpanda.com)

"Pihak China menekankan bahwa uji klinis ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang disyaratkan oleh otoritas Peru," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

"Pihak China tidak memiliki informasi tentang identitas mereka yang divaksinasi."

Peru merupakan negara Amerika Latin pertama yang mendistribusikan vaksin Sinopharm China pada 9 Februari.

Meskipun telah memesan Pfzier/BioNTech dan Oxford/AstraZeneca, Sinopharm adakan satu-satunya vaksin yang siap digunakan saat ini di sana.

Peru pada laporan Senin (16/2/2021) memiliki 1.238.501 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 43.880 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins.

Worldometers pada Rabu (17/2/2021) mencatat 1.244.729 kasus Covid-19.

Sebanyak 44.056 jiwa meninggal dunia dengan jumlah kesembuhan 1.155.956.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas