8 Anggota Keluarga Ditemukan Tewas di Tengah Gurun di Libya, 13 Lainnya Hilang
Delapan anggota keluarga asal Sudan ditemukan tewas setelah tersesat di gurun Libya.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Delapan anggota keluarga asal Sudan ditemukan tewas setelah tersesat di gurun Libya.
Gambar tragis yang beredar di media sosial menunjukkan mayat-mayat anggota keluarga tersebut berada di sekitar mobil, beberapa di antaranya terkubur di bukit pasir.
Dikutip dari Oman Daily Observer, diberitakan juga sekitar 21 orang, termasuk anak-anak, bepergian menggunakan SUV Sequoia putih yang ditemukan 400 km barat daya Kota Kufra di Libya.
Mayat tiga wanita dan lima pria ditemukan tewas berada di tengah gurun, dengan barang bawaan mereka yang berserakan.
Nasib 13 orang lainnya tidak diketahui.
Investigasi yang diluncurkan oleh polisi Libya menemukan keluarga itu berangkat dalam perjalanan dari El Fasher, Sudan ke kota Kufra di Libya pada Agustus 2020.
Hingga akhirnya diduga tersesat, petugas pun menemukan mobil itu awal pekan ini, atau enam bulan kemudian setelah perjalanan mereka.
Baca juga: Dua Wanita di Florida Nyamar Jadi Nenek-Nenek Demi Dapatkan Vaksin Covid-19
Baca juga: Seorang Pria Tewas Terjatuh dari JPO di Jalan Diponegoro Surabaya
Dikutip dari 7 News, delapan anggota keluarga tersebut diyakini mati tewas karena kelaparan dan kehausan setelah mesin kendaraan berhenti.
Diketahui mayat lima pria dan tiga wanita ditemukan di dalam mobil, dan penumpang yang tersisa, termasuk anak-anak, diyakini masih hilang di padang pasir.
Investigasi oleh polisi Libya menyimpulkan bahwa keluarga tersebut meninggalkan kota Al-Fashir di Sudan pada Agustus tahun lalu dan diyakini menuju ke Kufra, yang merupakan titik transit di salah satu rute migran ke pantai Libya.
Selain menemukan mayat serta barang-barang yang berserakan, petugas juga menemukan surat wasiat.
Sebuah catatan tulisan tangan di dalamnya ditulis oleh seorang anggota keluarga bernama Muzna Saifuddin Hasan.
Baca juga: Tahanan Rutan Pakjo Palembang Tewas di Ruang Pangkas Rambut, Lehernya Terlilit Kain Sarung
Bagian dari suratnya mengharukan, di mana sang penulis mengerti hidupnya akan berakhir di tengah gurun pasir.
Surat wasiat tersebut berbunyi: "Maafkan aku, ibuku, karena tidak sampai padamu."
Penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung dan termasuk upaya untuk menemukan 13 orang lainnya yang diduga hilang di gurun.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)