Flu Burung Terdeteksi di Rusia, Ada Temuan Infeksi Varian H5N8 untuk Pertama Kalinya
Varian flu burung H5N8 terdeteksi pada manusia untuk pertama kalinya di antara tujuh pekerja sebuah pabrik unggas Rusia pada Desember 2020.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Varian flu burung H5N8 terdeteksi pada manusia untuk pertama kalinya di antara tujuh pekerja sebuah pabrik unggas Rusia pada Desember 2020.
Tidak ada bukti varian yang ditularkan antar manusia, tetapi Rusia melaporkan penularan tersebut ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut penuturan Kepala Pengawas Kesehatan Konsumen Rospotrebnadzor Dr Anna Popova, saat ini para pekerja merasa sehat dan "situasi tidak berkembang lebih jauh".
Mengutip The Guardian, varian flu burung telah dilaporkan di Rusia, Eropa, China, Timur Tengah dan Afrika utara dalam beberapa bulan terakhir, tetapi hanya pada unggas.
Baca juga: Gejala Covid-19 Mirip Flu Banyak Tak Disadari, Analisa Epidemiolog: Picu Penularan Makin Tinggi
Infeksi flu burung lainnya, termasuk H5N1, H7N9 dan H9N2, sebelumnya telah menular ke manusia.
Virus H5N8 mematikan bagi burung dan ini menandai penularan pertama varian dari hewan ke manusia.
Popova mengatakan, varian tampaknya tidak dapat menyebar di antara manusia, "hanya waktu yang akan memberitahu seberapa cepat mutasi di masa depan akan memungkinkannya untuk mengatasi penghalang ini".
"Penemuan jenis ini memberi kita semua, seluruh dunia, waktu untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi dan kemungkinan untuk bereaksi tepat waktu dan mengembangkan sistem pengujian dan vaksin," katanya.
Menurut kantor berita RIA, Vector Institute di Siberia mengatakan pada Sabtu (20/2/2021) bahwa mereka akan mulai mengembangkan tes manusia dan vaksin melawan H5N8.
Berbicara di TV pemerintah, Popova menuturkan bahwa Rusia telah melaporkan perkembangan tersebut ke WHO beberapa hari yang lalu, "sama seperti kami benar-benar yakin dengan hasil kami".
Baca juga: Wabah Virus Corona Belum Reda, China Sudah Laporkan Kasus Flu Burung H5N1
Kontak Langsung dengan Unggas
Sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia telah dikaitkan dengan kontak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi, meski pun makanan yang dimasak dengan benar dianggap aman.
Kasus ini cenderung menyebar melalui burung liar yang bermigrasi, yang menyebabkan negara-negara produsen tetap memelihara unggasnya di dalam ruangan atau dipisahkan dari satwa liar.
Wabah flu burung seringkali menyebabkan peternakan unggas memusnahkan unggasnya untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Seringkali temuan varian flu burung mendorong negara lain untuk memberlakukan pembatasan perdagangan.
Di Inggris, lima wabah varian H5N8 di Gloucestershire, Dorset, Devon, Cheshire dan Kent terdeteksi pada November 2020 mengarahkan para pejabat untuk menerapkan zona pencegahan di Inggris, Skotlandia dan Wales.
Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan mengatakan bahwa semua burung di daerah yang terkena bencana telah dimusnahkan secara "manusiawi" dan zona kontrol diperkenalkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)