Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Joe Biden Perintahkan Gempur Kelompok Anti-ISIS di Suriah Timur

Kelompok paramiliter ini dikenal gigih melawan ISIS dan Al Qaeda, dan menghancurkannya bersama pasukan Suriah serta milisi Kurdi di Suriah utara.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Presiden Joe Biden Perintahkan Gempur Kelompok Anti-ISIS di Suriah Timur
(Louai Beshara/AFP)
Ghouta Timur, pinggiran kota Damaskus, Suriah (Louai Beshara/AFP) 

AS tidak secara pasti menyalahkan kelompok tertentu atas serangan roket atau menghubungkannya dengan proksi Iran di wilayah tersebut, tetapi pemerintah telah menjelaskan di mana mereka menyalahkan.

Awal pekan ini, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan-serangan di Irak.

Serangan roket 15 Februari 2021 terhadap pasukan koalisi di dekat Bandara Internasional Erbil di Kurdistan Irak menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai empat kontraktor Amerika dan seorang anggota militer AS.

Pada saat itu Psaki mengatakan Biden dan pemerintah berhak untuk menanggapi dengan cara dan waktu yang kita pilih.

"Kami akan menanggapi dengan cara yang dihitung pada jadwal kami, dan menggunakan berbagai alat, terlihat dan tidak terlihat," kata Psaki kepada wartawan, sehari setelah Biden berbicara dengan Perdana Menteri Irak.

"Apa yang tidak akan kami lakukan, dan apa yang telah kami lihat di masa lalu, adalah serangan dan risiko eskalasi yang terjadi di tangan Iran dengan semakin membuat Irak tidak stabil, dan itu adalah prioritas kami," tambah Psaki.

Serangan AS terjadi ketika Washington dan Teheran memposisikan diri untuk negosiasi tentang program nuklir Iran, yang berpotensi memperumit proses yang sudah rapuh.

Berita Rekomendasi

Pemerintah telah memperjelas di mana mereka menyalahkan serangan itu, yang terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Iran atau proksinya akan membalas untuk menandai peringatan satu tahun pembunuhan AS terhadap Jenderal Iran Qasem Soleimani.

"Kami telah menyatakan sebelumnya bahwa kami akan meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan proksi yang menyerang Amerika," juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Ia menambahkan, banyak serangan ini telah menggunakan senjata buatan Iran, yang dipasok Iran. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh membantah ada hubungan dengan serangan 15 Februari di Erbil dan Iran tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan lainnya.

"Sementara rumor ini ditolak keras, upaya meragukan untuk menghubungkannya dengan Iran juga dikecam keras," kata Khatibzadeh.(Tribunnews.com/CNN/RT/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas