AS Serang Suriah, Targetkan 2 Kelompok Milisi yang Didukung Iran
Militer Amerika Serikat (AS) pada menyerang situs Suriah yang digunakan dua kelompok milisi yang didukung Iran pada Kamis (25/2/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
"Kongres harus memegang pemerintahan ini dengan standar yang sama seperti yang dilakukan pemerintahan sebelumnya, dan membutuhkan pembenaran hukum yang jelas untuk tindakan militer, terutama di dalam teater seperti Suriah, di mana Kongres belum secara eksplisit mengizinkan tindakan militer Amerika," kata Murphy.
Rep. Ro Khanna, seorang Demokrat California di Komite Angkatan Bersenjata DPR, mengatakan kepada CNN "sama sekali tidak ada pembenaran bagi seorang presiden untuk mengotorisasi serangan militer yang tidak untuk membela diri terhadap ancaman yang akan datang tanpa otorisasi kongres. Kita perlu melakukannya. keluar dari Timur Tengah, bukan meningkat. "
"Presiden seharusnya tidak mengambil tindakan ini tanpa meminta izin eksplisit," kata Khanna, yang mencatat bahwa Biden sekarang adalah "presiden AS kelima berturut-turut yang memerintahkan pemogokan di Timur Tengah."
"Saya berbicara menentang perang tanpa akhir dengan Trump, dan saya akan berbicara menentangnya ketika kami memiliki Presiden Demokrat," tambah Khanna.
Situs yang diserang AS diyakini sebagai bagian dari operasi penyelundupan senjata oleh milisi, menurut seorang pejabat AS.
Serangan itu dilakukan untuk menurunkan kemampuan kelompok tersebut dalam melakukan serangan dan untuk mengirim pesan tentang serangan baru-baru ini, kata pejabat itu.
Situs itu digunakan oleh milisi Hizbullah Irak di dekat desa al-Hurri tepat di perbatasan Suriah-Irak di dalam Suriah, seorang penduduk di kota Albu Kamal mengatakan kepada CNN dengan syarat anonim karena alasan keamanan.
Baca juga: 28 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri Kembar di Baghdad Irak
Kata'ib Hezbollah mengklaim dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Jumat bahwa salah satu pejuangnya telah tewas.
Pernyataan itu mengatakan, pejuang yang terbunuh itu "ditempatkan di perbatasan Irak-Suriah untuk melindungi tanah Irak dan rakyatnya dari geng kriminal ISIS."
Rencana awal militer AS adalah menyerang dua situs di dekat kota Albu Kemal di Suriah, tetapi pada menit terakhir, lokasi kedua tergores karena kekhawatiran bahwa warga sipil mungkin berada di daerah tersebut, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN.
Keputusan dibuat dari 'top down'
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)