Rusia Luncurkan Satelit Antariksa Bernama Arktika-M untuk Pantau Iklim di Kutub Utara
Rusia meluncurkan satelit antariksa bernama Arktika-M pada Minggu (28/2/2021) untuk memantau iklim dan lingkungan di Kutub Utara
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rusia meluncurkan satelit antariksa bernama Arktika-M pada Minggu (28/2/2021).
Peluncuran ini merupakan bagian dari misi untuk memantau iklim dan lingkungan di Kutub Utara di tengah dorongan Kremlin untuk memperluas aktivitas negara di wilayah tersebut.
Mengutip CNN, Kutub Utara telah menghangat dua kali lebih cepat dari rata-rata global selama tiga dekade terakhir.
Sementara itu, Moskow berusaha untuk mengembangkan wilayah kaya energi, berinvestasi di Rute Laut Utara untuk pengiriman melintasi sisi utara saat es mencair.
Baca juga: LAPAN: Tidak Ada Laporan Jatuhnya Satelit Telkom-3 Membahayakan Penduduk
Baca juga: Mengapa Musim Dingin di Texas Saat Ini Bisa sangat Ekstrem? Ada Hubungannya dengan Pusaran Kutub
"Satelit tersebut berhasil mencapai orbit yang diinginkan setelah diluncurkan dari kosmodrom Baikonur Kazakhstan dengan roket Soyuz," kata Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Roscosmos Rusia, dalam sebuah unggahan di Twitter.
Baca juga: Ternyata Perang Antara Amerika Serikat dan Iran Telah Diramalkan Teks Kuno Berusia 800 Tahun
Baca juga: POPULER PSK Berusia 52 Tahun Ditemukan Tewas | Viral Uang Kuno Soekarno Dapat Menggulung Sendiri
Kirim Satelit Kedua pada 2023
Di sisi lain, Rusia berencana mengirim satelit kedua pada 2023.
"Jika digabungkan, keduanya akan menawarkan pemantauan sepanjang waktu, segala cuaca di Samudra Arktik dan permukaan Bumi," kata Roscosmos.
Arktika-M akan memiliki orbit yang sangat elips, melewati garis lintang utara yang memungkinkan untuk memantau wilayah utara untuk waktu lama sebelum kembali ke Bumi.
"Di orbit kanan, satelit akan dapat memantau dan mengambil gambar setiap 15-30 menit dari Kutub Utara, yang tidak dapat terus-menerus diamati oleh satelit yang mengorbit di atas ekuator Bumi," terang Roscosmos.
Roscosmos menerangkan, satelit juga akan dapat mengirimkan kembali sinyal bahaya dari kapal, pesawat atau orang-orang di daerah terpencil sebagai bagian dari program pencarian dan penyelamatan berbasis satelit Cospas-Sarsat internasional.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)