Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Filipina Instruksikan Pasukan untuk 'Menghabisi' Komunis: Lupakan HAM, Saya Siap Dipenjara

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menginstruksikan militer dan polisi untuk membunuh dan menghabisi semua aktivis komunis di negera itu.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Presiden Filipina Instruksikan Pasukan untuk 'Menghabisi' Komunis: Lupakan HAM, Saya Siap Dipenjara
CNN
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Duterte menginstruksikan militer dan polisi untuk membunuh dan menghabisi semua aktivis komunis di negera itu. 

Beberapa presiden yang pernah memerintah Filipina telah gagal mencapai kesepakatan dengan aktivis komunis.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (AFP Photo)

Adapun saat Duterte mencalonkan diri sebagai presiden, dia berjanji untuk mengakhiri pemberontakan melalui pembicaraan damai dengan Jose Maria Sison, pemimpin Partai Komunis Filipina yang sekarang mengasingkan diri di Belanda.

Namun, menyusul bentrokan sengit antara pasukan pemerintah dan komunis pada tahun 2017, Duterte membatalkan proses perdamaian dan kemudian menandatangani proklamasi yang melabeli aktivis tersebut sebagai teroris.

Dia juga menginstruksikan pasukan pemerintah untuk menembak aktivis perempuan di alat kelamin sebagai hukuman.

Sedangkan, Duterte menawarkan hadiah kepada pembunuh untuk setiap aktivis komunis yang dihabisi.

Pada 2018, satuan tugas khusus dibentuk oleh presiden untuk menargetkan para pemberontak dan pendukungnya.

Kritikus dan aktivis hak asasi manusia mengatakan tim khusus itu juga dikerahkan untuk melawan politisi berhaluan kiri arus utama dan kritikus Duterte lainnya.

Berita Rekomendasi

Tanpa pandang bulu, beberapa pejabat administrasi Duterte juga telah dituduh komunis.

Siapa pun yang mengkritik presiden, termasuk anggota akademisi, jurnalis dan aktivis akan dianggap sebagai komunis.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah aktivis, pengacara, dan dokter ditembak mati setelah mereka ditandai di depan umum dan di media sosial sebagai simpatisan komunis dan pemberontak komunis yang aktif.

Baca juga: Dianggap Sebagai Perusahaan Militer Komunis, Xiaomi Masuk Daftar Hitam AS

Baca juga: Diduga Disiksa, Pejabat dari Partai ‘Aung Suu Kyi’ Tewas dalam Tahanan Polisi di Myanmar

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas