Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi Prancis Mengaku Berbohong Setelah Menuduh Samuel Paty Menunjukkan Karikatur Nabi Muhammad

Seorang siswi Prancis akhirnya mengaku telah berbohong dan mengarang cerita tentang gurunya, Samuel Paty.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Siswi Prancis Mengaku Berbohong Setelah Menuduh Samuel Paty Menunjukkan Karikatur Nabi Muhammad
AFP
Samuel Paty. - Seorang siswi akhirnya mengakui bahwa dirinya telah berbohong dan mengarang cerita tentang gurunya, Samuel Paty, terkait karikatur Nabi Muhammad. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi Prancis akhirnya mengaku telah berbohong dan mengarang cerita tentang gurunya, Samuel Paty, terkait karikatur Nabi Muhammad.

Diketahui, Samuel Paty merupakan guru sejarah di sebuah sekolah di Conflans-Sainte-Honorine, Prancis.

Ia dipenggal pada 16 Oktober 2020 lalu oleh seorang remaja karena dituduh menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Berikut kilas balik tuduhan terhadap Samuel Paty, hingga pemenggalan terhadap dirinya, dan fakta sebenarnya, dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

Baca juga: Seusai Karikatur Nabi Muhammad, Majalah Satir Perancis Charlie Hebdo Tampilkan Karikatur Erdogan

Awal Mula

Dilansir Guardian, pada 6 Oktober 2020 lalu, Paty mengisi kelas kebebasan berbicara dengan tema "dilema".

Dia mengajukan pertanyaan "Menjadi atau tidak menjadi Charlie?".

Berita Rekomendasi

Tema ini mengacu pada tagar #JeSuisCharlie, yang mengacu pada surat kabar Charlie Hebdo.

Charlie Hebdo dikenal pernah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.

Padahal, penggambaran visual Nabi Muhammad dilarang dalam Islam dan dianggap menghina Nabi.

Hingga akhirnya, 12 orang dibunuh oleh teroris di kantor Charlie Hebdo pada 2015 lalu.

Penggunaan tagar #JeSuisCharlie pun digunakan untuk menyatakan dukungan kepada surat kabar tersebut.

Sampul depan majalah satir Charlie Hebdo, edisi spesial peringatan setahun pascaserangan di kantor redaksi Charlie Hebdo, 7 Januari 2015, di Paris, Perancis.
Sampul depan majalah satir Charlie Hebdo, edisi spesial peringatan setahun pascaserangan di kantor redaksi Charlie Hebdo, 7 Januari 2015, di Paris, Perancis. (The Guardian/Charlie Hebdo)

Dua hari kemudian, 8 Oktober 2020, siswi berusia 13 tahun yang belum disebutkan namanya itu melapor kepada ayahnya mengenai Paty.

Ia mengklaim Paty telah meminta para siswa Muslim untuk meninggalkan kelas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas