Wawancara Meghan dan Harry Pecahkan Rekor Penonton di AS, Ungkap Keretakan Hubungan dengan Kerajaan
Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Oprah Winfrey di CBS pada Senin (8/2/2021) lalu memecahkan rekor penonton di AS.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle bersama Oprah Winfrey di CBS pada Senin (8/2/2021) lalu memecahkan rekor penonton di AS.
Sekitar 17,1 juta orang menonton tayangan tersebut secara langsung di televisi, dikutip dari Reuters.
CBS mengatakan, wawancara Harry dan Meghan menarik penonton terbanyak untuk acara hiburan sejak siaran Oscar 2020.
Diketahui, acara Oscar 2020 yang digelar pada Februari lalu ditonton oleh 23,6 juta penonton.
Wawancara ini juga merupakan acara yang paling banyak ditonton pada hari Minggu di jam tayang utama dalam setahun, selain Super Bowl.
Super Bowl merupakan acara TV yang paling banyak ditonton di Amerika Serikat.
Baca juga: Tak Dapat Arahan Seperti di Film, Meghan Mencari Tahu Sendiri Cara Menjadi Bangsawan di Internet
Baca juga: Istana Buckingham dalam Pembicaraan Krisis setelah Wawancara Oprah dengan Harry dan Meghan Markle
Pertandingan final sepak bola Amerika ini secara teratur menarik sekitar 100 juta penonton, menjadi acara TV dengan rating tertinggi di Negeri Paman Sam.
Wawancara yang dipimpin Oprah itu menjadi penampilan pertama Harry dan istrinya sejak Megxit, keluar dari Kerajaan Inggris tahun lalu.
Meghan secara garis besar mengungkap alasan dirinya dan Harry memilih menjauh dari keluarga bangsawan Inggris.
Ibu Archie menuding keluarga kerajaan rasis terhadap dia dan putranya serta gagal melindungi mereka dari media.
Bahkan, mantan aktris berusia 39 tahun itu mengaku sempat berpikir ingin bunuh diri.
Di sisi lain, Pangeran Harry mengungkap keretakan hubungan dengan ayahnya, Pangeran Charles.
Kemunculan Harry dan Meghan ini mendominasi media sosial, acara TV, dan halaman depan surat kabar baik di Inggris maupun luar negeri.
Hashtag #HarryandMeghanonOprah berada di antara lima item trending teratas di seluruh dunia di Twitter.
Sementara itu tagar #Abolishthemonarchy juga ramai, dengan 11.200 cuitan.
Obrolan pasangan ini bersama Oprah tidak hanya membahas ketegangan hubungan dengan keluarga kerajaan, tapi juga kebencian Harry kepada pers Inggris.
Wawancara Meghan dan Harry menjadi topik terpanas di setiap situs surat kabar Inggris.
Saat waktu makan siang di London, Mail Online menulis 24 artikel tentang pasangan itu di situsnya.
Mitra cetaknya, The Mail on Sunday, menerbitkan edisi khusus 11 halaman.
Daily Express memiliki lebih dari 30 cerita berbeda secara online.
Baca juga: Ahli: Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip Tak Khawatir tentang Warna Kulit Archie
Baca juga: Meghan Ungkap Rasisme Warna Kulit Archie dan Putranya Tanpa Gelar: Mereka Tak Mau Dia Jadi Pangeran
Sebagian besar liputan berpusat pada Meghan yang mengaku anaknya, Archie diperlakukan rasis.
Meghan mengatakan, putra pertamanya itu tidak diinginkan menjadi pangeran dan mendapat komentar soal warna kulit yang gelap.
Archie yang akan berusia 2 tahun pada Mei ini, kata Meghan, tidak akan diberi gelar bangsawan apapun oleh istana.
Menurutnya, hal ini adalah langkah yang berbeda dari protokol kerajaan.
"Mereka tidak ingin dia (Archie) menjadi pangeran, yang mana berbeda dari protokol, dan dia tidak akan menerima perlindungan," kata Meghan kepada Oprah.
"Kami mengobrol bersama, 'Dia (Archie) tidak akan diberi keamanan. Dia tidak akan diberi gelar.'"
"Juga ada kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya saat dia lahir," lanjut mantan pemain serial Suits ini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)