Presiden Tanzania yang Tak Percaya Covid-19 Meninggal, Sarankan Doa dan Uap Herbal untuk Sembuh
Presiden Tanzania, John Magufuli (61), meninggal dunia pada Rabu (17/3/2021) setelah dua minggu tidak muncul di depan publik.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Tetapi jumlah kematian orang yang mengalami masalah pernapasan dilaporkan bertambah, dan awal bulan ini kedutaan AS memperingatkan peningkatan signifikan jumlah kasus Covid-19 di Tanzania sejak Januari.
Kemudian pada Juni, Presiden Magufuli menyatakan bahwa Tanzania bebas dari virus corona karena bantuan Tuhan.
Semasa hidup, Magufuli menolak pakai masker atau melakukan lockdown.
Namun sepekan sebelum dia menghilang dari mata publik, presiden mengakui virus corona masih beredar di negaranya, dikutip dari Al Jazeera.
Momen itu terjadi setelah wakil presiden semi-otonom Zanzibar meninggal dunia karena Covid-19.
Kritikus menilai sikap Magufuli mungkin berkontribusi pada banyak kematian akibat Covid-19 yang tidak diketahui.
Baca juga: Mutasi Baru Covid-19 Terdeteksi di Jepang, Berbeda dari Varian Brasil, Afrika Selatan atau Inggris
Baca juga: Wabah Ebola di Afrika yang Menewaskan 9 Orang Bersumber dari Manusia, WHO Mengkonfirmasi
"Dia (Magufuli) tidak pernah memakai masker, dia telah pergi ke pertemuan publik massal tanpa mengambil tindakan pencegahan yang dilakukan orang di seluruh dunia," kata Lissu kepada BBC pekan lalu.
"Dia adalah sosok yang berulang kali dan secara terbuka menghancurkan pengobatan."
"Dia mengandalkan doa dan ramuan herbal yang nilainya belum terbukti," tambahnya.
Keluarga korban Covid-19 yang meninggal, tenaga kesehatan, dan tokoh oposisi Tanzania menganggap Magufuli bertanggung jawab atas kemungkinan ribuan kematian di negara itu.
Magufuli terpilih pada 2015 atas janji untuk memberantas korupsi dan meningkatkan pembangunan infrastruktur.
Dia memenangkan masa jabatan kedua dalam jajak pendapat yang disengketakan tahun lalu.
Baca berita Virus Corona lainnya di sini.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)