Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Tetap Batasi Masuknya Warga Asing Meski Deklarasi Darurat Covid-19 Dicabut

Pemerintah Jepang tetap membatasi jumlah warga asing yang masuk setiap harinya maksimum 2.000 orang meskipun deklarasi darurat akan berakhir.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jepang Tetap Batasi Masuknya Warga Asing Meski Deklarasi Darurat Covid-19 Dicabut
Foto Richard Susilo
PM Jepang Yoshihide Suga di Parlemen. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang tetap membatasi jumlah warga asing yang masuk setiap harinya maksimum 2.000 orang meskipun deklarasi darurat akan berakhir 21 Maret 2021.

"Kami akan mengontrol jumlah penumpang dalam penerbangan masuk ke Jepang dan mengontrol jumlah imigran," ungkap PM Jepang, Yoshihide Suga, Kamis (18/3/2021) malam.

PM Yoshihide Suga juga menekankan gagasan tentang tindakan perbatasan yang menyeluruh.

Di Komite Pengarah Parlemen Jepang, Kamis (18/3/2021) PM Yoshihide Suga juga menunjukkan bahwa pelonggaran langkah-langkah perbatasan perlu dinilai secara hati-hati berdasarkan situasi infeksi virus corona di Jepang dan luar negeri.

Baca juga: Benarkah Orang Jepang Dalam Kehidupan Sehari-hari Bergerak Dalam Kelompok?

Baca juga: PM Jepang Akan Fokuskan Promosi Lewat Media Sosial bagi Anak Muda

"Jika ada kebutuhan yang mendesak, kami akan mempertimbangkan untuk memasuki negara secara individu dengan alasan langkah-langkah pencegahan epidemi yang memadai," kata Suga.

Kepentingan masyarakat Jepang di atas segalanya dan disesuaikan dengan infeksi yang berkembang baik di dalam Jepang maupun di luar Jepang.

Berita Rekomendasi

"Perhitungan maksimal 2.000 orang per hari itu juga termasuk orang Jepang yang kembali ke Jepang plus orang asing yang masuk ke Jepang per harinya. Dengan pembatasan tersebut diharapkan dapat mengontrol dan mengetahui dengan lebih baik arus penyebaran infeksi seandainya ada yang berasal dari luar," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (19/3/2021).

Oleh karena itu warga asing yang masuk ke Jepang akan diseleksi satu per satu. Misalnya untuk sekolah di Jepang akan mendapat perhatian jadwal giliran masuk tertentu.

PM Jepang Yoshihide Suga menggunakan prompter pertama kali kemarin malam (2/2/2021)
PM Jepang Yoshihide Suga menggunakan prompter pertama kali kemarin malam (2/2/2021) (Foto Richard Susilo)

"Melihat kuota 2.000 orang per hari tersebut dan sekaligus melihat keperluan masing-masing individu, maka akan ada penyeleksian serta penjadwalan yang bisa masuk ke Jepang nantinya," tambahnya.

Demikian pula menjelang Olimpiade jumlah pengunjung dari luar Jepang akan mengacu utama kepada situasi kondisi infeksi yang ada di Jepang dan di luar Jepang.

"Segala kemungkinan bisa terjadi," ujarnya.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan digunakan sebagai tempat belanja para WNI dan orang Jepang yang ada di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Berita seputar virus corona

Berita terkini terkait penanganan Covid-19

Berita terkini seputar Jepang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas