Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 7 Tahun Ditembak Mati Tentara Myanmar, Duduk di Pangkuan Ayah saat Militer Masuk Rumah

Bocah perempuan berusia 7 tahun jadi korban tewas termuda junta militer Myanmar setelah ditembak mati di rumahnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Bocah 7 Tahun Ditembak Mati Tentara Myanmar, Duduk di Pangkuan Ayah saat Militer Masuk Rumah
Tribunnews/Jeprima
Massa menggelar aksi solidaritas untuk Myanmar di depan Gedung ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (12/3/2021). Dalam aksi solidaritas tersebut, massa mengutuk keras terjadinya kudeta militer dan mendesak penegakan demokrasi serta perlindungan HAM di Myanmar. 

AAPP mengatakan, Myo Chit meninggal setelah ditembak di perut.

"Kami ngeri bahwa anak-anak terus menjadi sasaran serangan fatal terhadap pengunjuk rasa damai ini," kata organisasi Save the Children.

Save The Children ini mencatat sedikitnya ada 20 anak yang tewas dalam kekerasan militer.

Sehari sebelumnya, pada Senin lalu, seorang remaja 14 tahun asal Mandalay juga tewas.

Tun Tun Aung (14) berada di dalam rumahnya dan tidak terlibat dalam protes ketika dia dibunuh.

Anak laki-laki itu dimakamkan pada Selasa lalu.

Militer Myanmar menghadapi kecaman internasional karena melakukan kudeta dan menggagalkan transisi demokrasi di negara tersebut.

BERITA TERKAIT

Militer diketahui mengambil alih kekuasaan pemimim de facto Aung San Suu Kyi karena menduga ada kecurangan pemilu pada November 2020.

Pemilu tersebut dimenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai Suu Kyi.

Baca juga: AS Tambahkan Kepala Polisi dan Unit Militer Myanmar ke Daftar Hitam karena Lakukan Tindak Kekerasan

Baca juga: Wakil Ketua MPR RI: Apresiasi Jokowi Desak Militer Myanmar

Pada Senin lalu, Uni Eropa dan Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap militer yang terlibat dalam kudeta dan penindasan terhadap demonstran.

Sebelas orang menjadi target sanksi Uni Eropa, termasuk salah satunya Jenderal Min Aung Hlaing, panglima tertinggi militer dan kepala junta.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Berita lainnya terkait Krisis Myanmar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas