Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Poin Inti Laporan WHO Terkait Asal Usul Covid-19 di Wuhan: Kemungkinan Besar Berasal dari Hewan

5 Poin Inti Laporan WHO Terkait Penelusuran Asal Usul Covid-19 di Wuhan: Kemungkinan Besar Berasal dari Hewan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Poin Inti Laporan WHO Terkait Asal Usul Covid-19 di Wuhan: Kemungkinan Besar Berasal dari Hewan
DURSUN AYDEMIR / POOL / Hans Lucas / Hans Lucas via AFP)
Konferensi pers oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhamon dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Brussel 30/03/2021. 5 Poin Inti Laporan WHO Terkait Penelusuran Asal Usul Covid-19 di Wuhan: Kemungkinan Besar Berasal dari Hewan 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merilis laporan pada hari Selasa (30/3/2021) yang merinci temuan penelusurannya terkait asal-usul virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Dilansir USA Today, laporan tersebut adalah hasil dari perjalanan tim WHO beranggotakan 17 orang ke China yang dilakukan dari 14 Januari hingga 10 Februari 2021.

Tim tersebut berkolaborasi dengan ilmuwan China dalam jumlah yang sama untuk mengeksplorasi data genetik, epidemiologi, dan hewan dari hari-hari awal yang pandemi.

Laporan setebal 120 halaman, yang disusun oleh tim WHO, memberikan empat kemungkinan cerita asal virus SARS-CoV-2 - mulai dari kebocoran laboratorium hingga lompatan dari hewan ke manusia.

Namun, WHO tidak memberikan kesimpulan tegas.

WHO menyiratkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Draf Laporan WHO Sebut Covid-19 Muncul Lewat Perantara Hewan

Baca juga: Laporan WHO Asal-usul Covid-19 Bukan dari Kebocoran Laboratorium, Hewan Diduga Jadi Sumber Covid-19

Presiden Dewan Eropa Charles Michel berbicara selama konferensi pers online bersama dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia di kantor pusat Dewan Eropa di Brussel, pada 30 Maret 2021.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel berbicara selama konferensi pers online bersama dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia di kantor pusat Dewan Eropa di Brussel, pada 30 Maret 2021. (Francisco Seco / POOL / AFP)

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris dan Jepang, mengeluarkan pernyataan bersama pada Selasa yang menimbulkan keraguan tentang apakah China bekerja sama secara memadai dalam proses penelitian itu.

Berita Rekomendasi

Pernyataan itu menekankan keprihatinan bahwa studi pakar internasional tentang sumber virus SARS-CoV-2 secara signifikan tertunda dan tidak memiliki akses ke data dan sampel yang lengkap dan asli.

Dalam surat terbuka 4 Maret, kumpulan ilmuwan internasional menyerukan komunitas global untuk bersikeras bahwa China lebih terbuka dengan data tentang hari-hari awal wabah.

Lawrence Gostin, seorang ahli hukum kesehatan masyarakat global di Universitas Georgetown mengatakan, China menahan para penyelidik global keluar dari negara itu selama setahun dan tidak melakukan atau mempublikasikan penyelidikan apa pun sendiri tanpa pengawasan.

Meskipun Amerika Serikat mungkin juga menolak untuk mengundang tim penyelidik WHO, Gostin mengatakan, "perbedaannya adalah AS akan menyelidiki dirinya sendiri secara menyeluruh dan membuat hasilnya transparan dan dapat dipertanggungjawabkan."

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, setuju lebih banyak penelitian diperlukan.

"Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," katanya pada hari Selasa pada sebuah pengarahan untuk negara-negara anggota tentang laporan tersebut.

"Laporan ini adalah permulaan yang sangat penting, tetapi ini bukanlah akhir."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas