Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perselisihan Raja Yordania dengan Adik Tirinya, Raja Abdullah II: Hasutan Itu Dihentikan Sejak Awal

Raja Yordania Abdullah II angkat bicara soal perselisihan dengan adik tirinya, Pangeran Hamzah bin Al Hussein untuk pertama kalinya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Perselisihan Raja Yordania dengan Adik Tirinya, Raja Abdullah II: Hasutan Itu Dihentikan Sejak Awal
TRIBUN/DANY PERMANA
Raja Abdullah II dari Yordania memberikan sambutan dalam acara Nahdlatul Ulama Sufi Gathering di Jakarta Concention Center, Senayan, Rabu (26/2/2014). Acara tersebut dihadiri 1500 Kyai NU dan sejumlah tokoh nasional. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Pihak berwenang telah memberlakukan perintah bungkam atas pelaporan dugaan plot, sebagai tanda sensitivitas bagaimana perselisihan itu dipersepsikan.

Penyedia internet utama mati selama beberapa jam pada hari Rabu dan penduduk di Ibu Kota, Amman, melaporkan melihat pesawat militer dan helikopter dalam semalam.

"Orang-orang tidak yakin apa yang terjadi pada mereka," kata seorang penduduk berusia 28 tahun melalui saluran internet aman, berbicara dengan syarat anonim karena perintah bungkam media.

Yordania sudah bergulat dengan krisis ekonomi yang diperburuk oleh pandemi virus corona, dengan satu dari empat orang kehilangan pekerjaan.

Keluhan lama tentang korupsi dan kesalahan aturan telah memicu protes yang tersebar dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Pejabat Istana Kerajaan Yordania Ditangkap, Diduga Terlibat Upaya Gulingkan Raja Abdullah II

Baca juga: Menteri Kesehatan Yordania Mundur Setelah 6 Pasien Covid-19 Meninggal karena Kehabisan Oksigen

Sementara itu, lanskap strategis kawasan itu bergeser ketika negara-negara Teluk yang kuat mengejar hubungan yang lebih dekat dengan Israel, berpotensi merusak peran Yordania dalam apa yang disebut "proses perdamaian Timur Tengah".

"Perselisihan dengan Pangeran Hamzah menunjukkan bahwa kerajaan tidak dapat lagi menggunakan kedudukan internasionalnya sebagai mediator dalam konflik regional dan benteng keamanan bagi Barat tanpa mengatasi tantangan ekonomi dan politik yang berkembang di dalam negeri," kata Tuqa Nusairat, seorang ahli di Atlantik. Dewan.

Berita Rekomendasi

"Warga Yordania secara konsisten mengungkapkan keprihatinan atas arah negara, termasuk memprotes secara terbuka," tambahnya.

Berita lain terkait Yordania

Berita lain terkait Raja Abdullah II

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas