Perselisihan Raja Yordania dengan Adik Tirinya, Raja Abdullah II: Hasutan Itu Dihentikan Sejak Awal
Raja Yordania Abdullah II angkat bicara soal perselisihan dengan adik tirinya, Pangeran Hamzah bin Al Hussein untuk pertama kalinya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Raja Yordania Abdullah II angkat bicara soal perselisihan dengan adik tirinya, Pangeran Hamzah bin Al Hussein untuk pertama kalinya.
Raja Abdullah II mengatakan bahwa "hasutan" yang menjadi perbincangan publik dan "menyebabkan rasa sakit dan amarah" telah terkubur.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan pada Rabu (7/4/2021), sang Raja menyoroti krisis politik terburuk Yordania dalam beberapa dekade.
Krisis dalam keluarga kerajaan yang meletus selama akhir pekan kemarin, dimulai ketika Kepala Staf Militer Yordania mengunjungi Pangeran Hamzah dan memperingatkannya untuk berhenti menghadiri pertemuan dengan para kritikus pemerintah.
Melansir Al Jazeera, konflik dengan cepat meningkat, dengan Pangeran Hamzah menuduh pihak keamanan mengancamnya.
Baca juga: Pangeran Hamzah Akhirnya Tulis Surat Ikrar Setia Pada Raja Yordania Abdullah II
Baca juga: Eks Putra Mahkota Yordania Disebut akan Kacaukan Kerajaan, Dulu Posisinya Dicopot Raja Abdullah II
Pangeran Hamzah, yang merupakan mantan Putra Mahkota itu ditahan sebagai tahanan rumah beserta 18 orang lainnya, termasuk mantan pejabat senior.
Pemerintah menuduh Hamzah sebagai bagian dari "rencana jahat" untuk mengguncang negara dengan dukungan asing.
Tetapi keesokan harinya, dikatakan bahwa keluarga kerajaan telah menyelesaikan perselisihan tersebut.
Baca juga: Yordania Resmi Tuduh Pangeran Hamzah Hendak Gulingkan Raja Abdullah II
Apa yang Raja Katakan?
Dalam pidatonya, Raja Abdullah II meyakinkan bahwa perselisihan sudah berakhir.
"Saya yakinkan Anda, bahwa hasutan telah dihentikan sejak awal," kata Raja Abdullah dalam pidatonya yang dibacakan di televisi pemerintah.
"Tidak ada yang tahu apa yang saya rasakan, syok, sakit dan marah, sebagai saudara dan wali keluarga Hashemite dan pemimpin dari orang-orang terkasih ini," tambahnya.
Raja melanjutkan dengan mengatakan bahwa Yordania terbiasa menghadapi dan menang atas tantangan.
"Sepanjang sejarah kami, kami telah mengalahkan semua target yang mencoba merusak tanah air, dan kami keluar dari mereka lebih kuat dan lebih bersatu," ujarnya.