Menteri Jepang Bentuk Gugus Tugas Penanggulangan Isu Pembuangan Limbah dan Karakter Tritium
Jepang juga memperkenalkan karakter zat radioaktif Tritium yang terkandung di dalam air limbah nuklir Fukushima yang akan dibuang ke laut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Layaknya Jepang yang terkenal sebagai negeri manga dan animasi, Jepang akan membentuk gugus tugas penanggulangan isu pembuangan air limbah Fukushima ke laut lepas.
Jepang juga akan membentuk karakter Tritium yang terkandung di dalam air limbah tersebut.
"Kami ingin mencoba menjelaskan lebih lanjut dan menyebarkan informasi salah paham selama ini kepada masyarakat luas mengenai pembuangan air limbah Fukushima ke laut lepas," papar Menteri yang juga Kepala Badan Rekonstruksi Fukushima, Katsuei Hirasawa, Jumat (16/4/2021).
Selain pembentukan gugus tugas, juga memperkenalkan karakter zat radioaktif Tritium yang terkandung di dalam air limbah nuklir Fukushima yang akan dibuang ke luat secepatnya tahun 2023.
Zat radioaktif tritium yang terkandung dalam air yang diolah dari kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi berubah menjadi "karakter lepas" pada desain tritium itu.
"Kami sedang verifikasi apa masalahnya dan rencana 22 April mendatang akan membentuk gugus depan tersebut," katanya.
Baca juga: Poin-poin Penting Terkait Pembuangan Limbah Nuklir Jepang ke Laut Lepas
Menteri Hirasawa juga menyatakan masih merevisi materi kehumasan dengan karakternya.
Ide desain muncul selama diskusi antara Dentsu dan penanggung jawab Badan Rekonstruksi.
"Saya membuatnya sesederhana mungkin agar masyarakat bisa memahami tritium secara akurat," katanya.
Pada konferensi pers, dia menekankan bahwa ada sejumlah pendapat positif dari awal sampai akhir.
"Bukan niat saya untuk membuat beberapa orang dengan kecemasan dan kekhawatiran. Oleh karena itu penjelasan akan dibuat sesederhana mungkin agar dapat dimengerti semua orang nantinya," ujarnya.
Mengenai karakterisasi tersebut, Masao Uchibori, Gubernur Prefektur Fukushima, mengatakan di Tokyo pada tanggal 15 April lalu, "Terus terang mengecewakan."
Beberapa orang menganggap desain karakter tritium jelek, tidak menarik.
Baca juga: Tindakan Prioritas PSBB di Jepang Akan Melingkupi 10 Prefektur Mulai Minggu Depan
Hirasawa mengaku, "Saya tidak mengerti ucapan gubernur. Memang benar ada suara-suara yang bermasalah, terlepas dari kontraproduktif atau tidak."
Pada konferensi pers, Hirasawa mengumumkan bahwa dia akan membentuk "Gugus Tugas Penanggulangan Isu" pada tanggal 22 April terkait pelepasan air olahan ke laut.
Semua Zat Radioaktif Menjadi Maskot
Gubernur Iwate Takuya Tasso, mengadakan konferensi pers rutin pada tanggal 16 April mengenai desain Badan Rekonstruksi untuk bahan radioaktif tritium sebagai "Yuru-chara" sejalan dengan keputusan untuk melepaskan air olahan ke laut setelah kecelakaan di TEPCO's Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.
"Ada baiknya juga menjadikan semua zat radioaktif menjadi maskot," ujarnya.
Tasso menyebutkan, air olahan tidak hanya mengandung tritium tetapi juga zat radioaktif lain yang berada di bawah nilai standar.
Baca juga: 4 dari 6 Pekerja Mansion Bawah Tanah di Shinjuku Jepang Meninggal Gara-gara Tabung Pemadam Kebakaran
"Bisa dianggap pemerintah menyembunyikan (kebenaran) dengan menyebarkan kesalahpahaman bahwa air itu hanya mengandung tritium. Tidak," tandasnya.
Mengenai metode kehumasan yang menjadi ciri tritium, ia menegaskan, "Semua kehumasan yang tidak secara langsung merespon kepada masalahnya, akan menjijikkan, dan akan menjadi sasaran kritik tanpa pemahaman nelayan dan warga."
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com