Bentrok Ekstrimis Israel vs Palestina di Yerussalem Timur, Bermula dari Teriakan Matilah Orang Arab
Ratusan orang di Yerussalem Timur mengalami luka-luka setelah bentrokan antara ekstremis Israel dengan warga Palestina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Warga Palestina bentrok dengan polisi karena membangun penghalang sehingga mereka tidak bisa berkumpul di luar Gerbang Damaskus untuk berbuka puasa.
Polisi mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk membantu arus pejalan kaki ke Kota Tua.
"Orang Palestina suka bersantai di daerah ini setelah salat Isya di Masjid Al-Aqsa, tetapi pendudukan (Israel) tidak menyukainya."
"Ini masalah kedaulatan," kata penduduk Yerusalem, Mohammad Abu al-Homus.
Nampak barikade logam menutup akses warga Palestina dan telah dipasang dalam beberapa pekan terakhir ini.
Di sisi lain, orang Yahudi geram dengan warga Palestina karena video TikTok yang menunjukkan mereka menyerang anggota komunitas ultra-Ortodoks.
Baca juga: Israel Selidiki Kegagalan Sistem Kubah Besi Cegat Rudal Lawas Suriah
Baca juga: PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran
Salah satunya video serangan terhadap dua anak laki-laki anggota ultra-Ortodoks di Yerussalem.
Video-video viral itu lah yang menjadi landasan kelompok Lehava memulai pertengkaran pada Kamis lalu.
Namun ada juga video viral orang Yahudi yang menyerang warga Palestina.
Salah satunya insiden seorang pemuda Yahudi meneriakkan slogan anti-Arab dan menyerang pengemudi Arab.
Kantor presiden Palestina mengutuk insiden itu dan mendesak komunitas internasional melindungi rakyat Palestina dari serangan pendudukan Israel.
"Yerusalem Timur adalah ibu kota abadi Palestina dan merupakan garis merah," kata kantor kepresidenan, Kamis (22/4/2021).
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.