Kurangnya Obat dan Oksigen Memicu Pasar Gelap di India, Harga yang Dipatok 30 Kali Lebih Tinggi
Kurangnya obat-obatan serta oksigen untuk pasien Covid-19, membuat sejumlah warga India mencoba mencarinya di pasar gelap.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kurangnya obat-obatan serta oksigen untuk pasien Covid-19, membuat sejumlah warga India mencoba mencarinya di pasar gelap.
Beberapa hari ini India mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi dalam kurun waktu 24 jam.
Ini menyebabkan fasilitas kesehatan runtuh dan obat-obatan hingga oksigen habis digunakan.
Di Kota Patna, Pranay Punj berusaha mencari obat remdesivir untuk ibunya yang sakit parah karena Covid-19 di berbagai apotek.
Pranay kemudian diberitahu seorang apoteker bahwa obat itu bisa ia beli di pasar gelap searga 100.000 rupee atau sekitar Rp 19,4 juta.
Harga yang dipatok ini 30 kali lipat dari harga normal remdesivir yang dijual di apotek.
Baca juga: Warga India Bawa Covid-19 Masuk Jakarta, Wagub DKI Minta Jokowi Perketat Pintu Masuk Ibu Kota
Baca juga: Sesuai Keputusan Satgas Covid-19, 62 Warga Negara India Dipindahkan dari Hotel Kawasan Menteng
Bahkan, dilansir France24, harga obat itu di pasar gelap sama dengan tiga kali gaji bulanan rata-rata pekerja kantoran di India.
Beruntung Pranay berhasil mendapat obat remdesivir cuma-cuma dari kerabatnya yang baru meninggal karena Covid-19.
Namun beberapa saat kemudian, dia ditelepon pihak rumah sakit bahwa stok oksigen telah habis.
Kondisi ibu Pranay pun terancam karena bergantung dengan pasokan oksigen itu.
"Beberapa jam kemudian, kami berhasil mendapatkan satu tempat tidur dengan harga yang sangat tinggi di rumah sakit swasta dan memindahkannya ke sana," katanya kepada AFP.
Nasib serupa dialami Ahmed Abbas, yang harus membayar 45.000 rupee untuk tabung oksigen 46 liter.
Harga 45.000 rupee atau sekitarRp 8,7 juta, sembilan kali lipat dari harga normalnya.
"Mereka meminta saya untuk membayar di muka dan mengambilnya keesokan hari," katanya kepada AFP.