Legislator Golkar: Lima Konsensus Pertemuan Pimpinan ASEAN Beri Harapan untuk Myanmar
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani mengapresiasi terselenggaranya pertemuan para pemimpin ASEAN ini.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan pimpinan ASEAN yang berlangsung di Jakarta Sabtu (25/4) kemarin, menghasilkan lima poin kesepakatan atau konsensus sebagai respons atas krisis politik yang terjadi di Myanmar.
Merespons hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani mengapresiasi terselenggaranya pertemuan para pemimpin ASEAN ini.
"Meyakini lima konsensus yang disepakati ASEAN Leader's Meeting bisa memberi harapan baru bagi penyelesaian masalah Myanmar," kata Christina kepada wartawan, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Sambut Baik Seruan ASEAN Agar Junta Militer Akhiri Kekerasan
Christina berharap, kesepakatan itu bisa segera diimplementasikan untuk mengakhiri krisis politik di Negeri Seribu Pagoda tersebut.
"Kami juga mendukung agar konsensus yang diambil tersebut bisa segera diimplementasikan sehingga krisis politik di Myanmar dapat segera terselesaikan," pungkas Christina.
Baca juga: Di Forum ASEAN, Presiden Jokowi Minta Junta Militer Myanmar Hentikan Kekerasan ke Warga Sipil
Adapun 5 Konsensus pertemuan tersebut yakni:
Pertama, para pemimpin negara ASEAN sepakat kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya.
Kedua, para pemimpin juga sepakat adanya dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.
Ketiga, para pemimpin sepakat mengirim utusan khusus, Ketua ASEAN yang akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Baca juga: KTT ASEAN di Jakarta Dijaga Ketat Pasukan TNI dan Polri
Keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management).
Kelima, para pemimpin menyepakati untuk mengirimkan utusan khusus dan delegasi untuk mengunjungi Myanmar bertemu dengan semua pihak terkait.